JA

Jam Hijriyah


Oleh E Darmawan Abdullah
PADA tanggal 1 Rama­dhan 1431 H dunia Islam dan juga seluruh umat manusia di dunia di hen­takkan oleh sebuah be­rita tentang telah terpa­sangnya sebuah jam ter­besar di dunia di Abraj al-bait Tower, di kota Makkah al-Mukaromah, Saudi Arabia.
Mengapa? Sebab konseptor hitu­ngan waktu yang kita sebut, "Jam" adalah umat Islam, pada zaman kekha­lifahan dahulu. Dan itu artinya, umat Islamlah yang lebih dulu melengkapi konsepsi penanggalan Hijriyah dengan satuan waktu jam. Sehingga semes­tinya kita juga yang menggagas koor­dinat waktu Makkah Mean Time (MMT) bagi jam yang berlaku di seluruh dunia." Bukan GMT.
Padahal, benarkah bahwa di dunia ini tidak ada lagi jam selain konsepsi jam konvensional? Benarkah jam kon­vensional itu adalah jam yang terbaik? Serta benarkah bahwa konsepsi jam Masehi itu sudah Allah- SWT sahkan? Ternyata dari ke tiga pertanyaan itu, jawabannya ialah tidak benar semua. Sebab sebenarnya ada lagi konsepsi jam selain jam konvensional, yaitu konsépsi jam Islam. Jam yang terbalik itu bukanlah jam konvensional, melainkan jam Islam. Dan juga jam kon­vensional itu konsepsi jamnya tidak dianggap sah konsepsinya oleh Allah SWT. disebabkan konsepsi jamnya berlawanan dengan pola waktu yang telah Allah rancang.
Fakta bahwa kita memiliki jam Islam ini, tentu sangat mengagetkan. Hampir tidak percaya. Mengapa? Semua itu akibat dari mata rantai jam Islam yang dulunya ada tapi kemudian terputus. Jam Islam yang dahulu sudah dirancang para ilmuwan dan ulama­ulama kita pada zaman kekhalifahan telah diputuskan mata rantainya oleh arus deras kekuatan peradaban Ma­sehi. Sehingga yang kita terima kemu­dian ialah konsepsi jam Masehi yang notabene merupakan pelengkap wak­tu bagi penanggalan umat Nasrani.
Adakah jam Islam itu? Belasan tahun yang lalu, entah mengapa penulis meyakini bahwa kita sebagai umat Islam pasti punya konsepsi jam Islam. Hal itu didasari dari pernyataan Allah SWT di dalam surat al-Maidah (5) ayat 3. Bahwa Allah telah menyempurna kan ajaran dienul Islam ini.
Surat al-Maidah ayat 3, bahwa Islam itu sudah Allah SWT sempur­nakan ajarannya. Dan itu berarti aspek apa pun pasti Allah telah ajarkan semua. Termasuk dalam hal ini adalah

konsepsi waktu dalam satuan "jam".
Sebab jika Allah tidak mengajarkan tentang konsepsi jam, hanya sebatas penanggalan Islamnya saja, maka al- Qur'an kita berarti tidaklah lengkap. Karena satuan waktu di dalam ruang dan waktu di bumi kita ini tidak hanya sampai pada hitungan harian saja ada satuan waktu yang lebih kecil dari itu, yaitu "satuan Jam, menit dan detik".
Pada mulanya, ketika pengetahuan kami tentang jam masih amat sedikit , namun kami mulai mencoba mema­parkannya pada orang lain atau khu­susnya para ustadz dan para cendi­kiawan Muslim, beliau semuanya membantah, tanpa kami bisa jawab bantahaannya.
Subhanallah, ternyata konsepsi jam Islam itu sungguh jauh lebih baik dibanding jam konvensional. Tentang  jawaban bantahan, pertama, alat hi­tung penanggalan Islam itu sesung­guhnya tidak hanya menggunakan bu­lan saja, tapi juga matahari, sehingga sistemnya adalah sistem syamsiyah komariyah. Matahari untuk meng­hitung periode harian, bulan untuk periode bulanan.
Kedua, perihal dalil jam, ternyata dalil tentang jam itu ada, namun kita tidak sadar. Ketiga, bahwa jam itu murni teknologi. Tekhnologi pada dasarnya memang murni, tapi dia tidak lagi murni atau netral lagi jika sudah dimasuki konsepsi perhitungan waktu sebuah penanggalan, dan otomatis dia akan memiliki nama sesuai konsepsi penanggalan yang memasukinya.
Ketiga, adapun perihal Rasulullah saw tidak pernah memakai jam! Hal itu dikarenakan alat penghitung waktu jamnya yang pada saat itu belum ada.
   Kalau Rasulullah saw hidupnya pada zaman sekarang, tentulah Rasulullah saw. menggunakan jam juga.
Keempat, terakhir, tentang jam Islam akan mengacaukan kebiasaan yang sudah ada, sungguh kita harus beristighfar jika memiliki pemikiran seperti itu. Sebab apakah ia sebuah konsepsi yang datang dari Islam itu akan mengacaukan, dan akan menda­tangkan suatu keburukan? Tidak mung­kin!. Bahkan sebaliknya, kita harus meyakini bahwa pastilah akan banyak bermanfaat.
Keberadaan jam Islam akan men­jadi bukti bahwa Islam telah Allah tu­runkan dengan sempurna, serta ke­unggulan konsepsi jam Islam itu sendiri adalah bukti dari kebenaran sabda Rasulullah saw bahwa Islam itu tinggi, tidak ada yang melebihi ketinggiannya. Di kutip dari majalah sabili edisi Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar