JA

BAGAIMANA CARA MENETAPKAN SISTEM TATA-WAKTU ISLAM MENGGUNAKAN JAM HIJRIYAH/ISLAMIC CLOCK/SOLAR TIME?

APAKAH JAM HIJRIYAH  ITU?

Jam Hijriyah  merupakan Jam Matahari (Solar Clock Time), yakni suatu alat mekanik elektronis yang mewakili dan menjelaskan posisi matahari dalam gerak semu mengelilingi bumi dari timur ke barat dengan jarum jam sebagai tonggak petunjuk yang bergerak (khronometer).
Jam Hijriyah  merupakan wujud mekanik (simulasi mekanis) dari kronologi (sistem tata-waktu) Islam yang menetapkan saat terbenam matahari sebagai pangkal atau awal hari (jam 00.00.00).
Sejarahnya:
Jam Matahari Purba –yang sudah digunakan manusia sejak ribuan tahun di Mesir kuno dan hanya menggunakan tonggak penunjuk dan angka-angka– juga digunakan orang-orang muslim awal sebagai patokan dalam penentuan waktu-waktu ibadah mahdhah. Namun baru sebatas digunakan pada siang hari karena ketergantungannya pada sinar matahari langsung.

APA PERBEDAAN ANTARA JAM HIJRIYAH  DENGAN JAM STANDAR MASEHI (JAM BIASA)?

Ada 2 (dua) perbedaan prinsip yang sangat signifikan antara Jam Hijriyah  dengan Jam Masehi yaitu:
  1. Angka 12 (dua belas) pada Jam Hijriyah  berada di bawah, bukan di atas seperti pada Jam Masehi.
  2. Arah putar jarum Jam Hijriyah  berlawanan dengan arah putar jarum Jam Masehi. Biasanya arah putar Jam Masehi disebut Clockwise, dan arah putar Jam Hijriyah  disebut Counter Clockwise.
Tidak ada perbedaan prinsip lain yang pokok selain kedua perbedaan di atas. Kalau toh ada hanyalah sebagai variasi misalnya penulisan angka dengan menggunakan angka Hindi (atau angka Arab dalam bahasa kita).

Skema Jam Standar Masehi dan Jam Hijriyah


MENGAPA ANGKA 12 PADA JAM HIJRIYAH  BERADA DI BAWAH?

Pangkal hari atau awal hari (jam 00.00.00) menurut ajaran Islam adalah saat tenggelamnya matahari, bukan tengah malam sebagaimana menurut waktu Masehi (Jam Biasa). Di saat matahari tenggelam di arah barat itulah sebenarnya awal waktu umat Islam bagi hari tertentu. Sehingga apabila suatu sore jarum Jam Hijriyah  menunjukkan angka 12 (jam 00.00.00) yang berada di bawah, berarti menjelaskan posisi matahari yang sedang tenggelam ke bawah yang mengawali hari tertentu. Begitu pula kemudian 12 jam setelah itu, pada saat matahari terbit (jam 12.00), posisi matahari juga berada di bawah (arah timur) kemudian naik sedikit demi sedikit sampai puncaknya di titik kulminasi 6 (enam) jam kemudian (jam 06.00 siang atau 18.00) kemudian turun kembali menuju tenggelamnya, dst. Jadi jelasnya, posisi jarum Jam Hijriyah  merupakan petunjuk (simulasi) posisi matahari pada saat itu.

Contohnya:
Jarum pendek Jam Hijriyah  menunjukkan angka Arab 11 dan jarum panjang pada angka Arab 12 pada suatu sore, berarti posisi matahari pada saat itu 1 (satu) jam menjelang tenggelamnya (jam 00.00.00). Begitu pula misalnya pada suatu pagi menjelang siang, jarum pendek Jam Hijriyah  menunjukkan angka Arab di antara 2 (dua) dan 3 (tiga) dan jarum panjang pada angka Arab 6 (enam), berarti posisi matahari pada saat itu 2 ½ (dua setengah) jam setelah terbitnya, dst.
Skema jam Hijriyah

MENGAPA ARAH PUTAR JARUM JAM HIJRIYAH  BERLAWANAN DENGAN ARAH PUTAR JAM MASEHI (JAM BIASA)?
Sesuai dengan fithrah Allah dan sunnatullah, setiap benda yang berputar di alam raya kauniyah ini, berputar menyerupai arah perputaran ibadah Thawaf di Ka’bah (pusat putaran berada di sebelah kiri subyek yang berputar mengelilinginya). Sehingga arah putar jarum pada Jam Hijriyah  juga dibuat sesuai dengan ketetapan Allah (sunnatullah), yaitu seperti perputaran ibadah Thawaf tersebut.
Berbagai perputaran di alam yang menyerupai perputaran Thawaf tersebut antara lain:
-          Arah perputaran planet-planet mengelilingi matahari dan bulan atau satelit satelit alam mengelilingi planet-palnet (makrokosmos).
-          Arah perputaran elektron mengelilingi inti atom (mikrokosmos).
-          Arah putar pesawat luar angkasa atau roket saat keluar dan masuk atmosfir bumi.
-          Arah medan magnet dalam Hukum Faraday
-          Arah putaran dalam olahraga lari, balap sepeda, tonk stan, dsb.
-          Arah busur derajat, kuadran, dsb

Skema perputaran sesuai Thawaf


BAGAIMANA CARA MUDAH  (KIAT-KIAT) MEMAHAMI JAM HIJRIYAH?
Pada disain Jam Hijriyah , sengaja tetap kami sertakan angka-angka Romawi sesuai letaknya seperti pada Jam Masehi. Sehingga dalam satu alat tersebut sebenarnya terdapat 2 (dua) sistem jam/waktu yaitu Jam Hijriyah  dan Jam Masehi. Hal ini untuk memudahkan kita mengkonvesi langsung antara waktu Jam Hijriyah  dan Jam Masehi yang mempunyai selisih tepat 6 (enam) jam.
KIAT MUDAH MENGKONVERSI KE JAM MASEHI: Misalnya kita ingin tahu jam berapa saat tertentu menurut waktu Masehi pada Jam Hijriyah , maka kita harus melihat jarum pendek menunjukkan angka Romawi tertentu sedangkan jarum panjang kita anggap menunjuk ke angka Arab sebagai keterangan kelebihan atau kekurangan menitnya.
Contoh:
Jarum pendek Jam Hijriyah  menunjukkan angka Romawi 7 (tujuh) lebih sedikit dan jarum panjang menunjukkan angka Romawi 9 (sembilan), berarti itu menunjukkan jam 07.15 menurut Masehi, karena angka Romawi 9 (sembilan) di mana posisi jarum panjang berada berimpitan dengan angka Arab 3 (tiga) yang berarti lebih 15 menit. (Ingat: Angka 12 berada di bawah dan putaran berlawanan arah dengan Jam Masehi).

APA MANFAAT JAM HIJRIYAH?

  1. Jam Hijriyah , karena menggunakan sistem perputaran semu matahari mengelilingi bumi, menjadi sangat signifikan bagi umat Islam di seluruh dunia karena berhubungan erat dengan penetapan waktu-waktu ibadah mahdhah yang berpatokan pada posisi matahari di suatu tempat di muka bumi. Misalnya: Puasa diawali dari fajar sebelum terbit matahari, waktu shalat Dhuhur adalah saat lewat tengah hari, shalat Ashar setelah tergelincir matahari, buka puasa tepat saat tenggelam matahari, shalat maghrib setelah tenggelam matahari, dsb. Dengan melihat jarum jam pada Jam Hijriyah, kita bisa menerka kira-kira posisi matahari pada saat itu.
  2. Karena hari menurut Islam diawali pada saat tenggelam matahari, maka terdapat selisih 6 (enam) jam dengan penetapan hari menurut Masehi yang diawali pada saat tengah malam. Konsekuensinya akan terjadi perbedaan yang signifikan dalam menetapkan hari dalam sepekan (Senin sampai Ahad/Minggu) antara kalender Hijriyah  dan kalender Masehi. Selama ini, karena tidak hati-hati sering terjadi kerancuan dalam penetapan hari oleh umat Islam antara Hijriyah  dan Masehi, misalnya saat menentukan aqiqah hari ke-7 seorang anak, saat menentukan 40 hari, 100 hari atau 1000 hari seseorang yang telah meninggal, dsb. Misalnya seorang anak lahir pada hari Kamis jam 08.00 malam atau jam 20.00 menurut waktu Masehi, maka menurut waktu Hijriyah anak tersebut lahir pada hari Jum’at jam 02.00 (karena baru 2 jam setelah matahari tenggelam). Yang sering terjadi selama ini anak tersebut dianggap lahir hari Jum’at jam 08.00 malam atau 20.00 padahal ia baru lahir 2 (dua) jam yang lalu dan jam 08.00 malam atau 20.00 tersebut belum masuk hari Jum’at menurut Masehi.

MENGAPA JAM HIJRIYAH  PERLU DIBUDAYAKAN BAGI UMAT ISLAM?

Dengan menggunakan Jam Hijriyah , Insya Allah kita akan selalu mengingat bahwa Islam mempunyai aturan perhitungan waktu tersendiri yang sangat erat hubungannya dengan berbagai waktu ibadah umat Islam misalnya shalat fardhu, sahur dan buka puasa, penentuan aqiqah seorang anak, dsb. Hal ini berbeda dengan perhitungan waktu Masehi yang tidak ada kaitan langsung dengan waktu-waktu ibadah umat Islam.

Tabel perbandingan sistem tata-waktu Masehi dan Hijriyah

TAHUN MASEHI
TAHUN HIJRIYAH
Kelahiran Isa Al masih Hijrah Nabi SAW
BULAN MASEHI
BULAN HIJRIYAH
Januari Februari Muharram Syafar
Maret April Rabiul Ula Rabiuts Tsani
Mei Juni Jumadil Ula Jumadits Tsani
Juli Agustus Rajab Sya’ban
September Oktober Ramadhan Syawal
Nopember Desember Dzulqa’dah Dzulhijjah
HARI MASEHI
HARI ISLAM
Minggu Senin Ahad Senin
Selasa Rabu Selasa Rabu
Kamis Jum’at Kamis Jum’at
Sabtu
Sabtu
PERGANTIAN HARI:
PERGANTIAN HARI:
TENGAH MALAM
TENGGELAM MATAHARI
?
Pergantian Hari menurut Kalender Masehi
Setiap bulan ada hilal sebagai isyarat datangnya bulan baru
Pergantian Hari menurut Kalender Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar