jam & Calendar Hijriyah: Perbandingan Sistem Tata Waktu Hijriyah dan Masehi
Jam hijriyah
Islam pernah mencatat pencapaian sains dan teknologi yang sangat mencengangkan. Masa keemasan itu ditandai oleh berkembangnya tradisi intelektual dan kuatnya spirit pencarian-pengembangan sains. Tapi, saat ini dunia Islam tertinggal jauh dari Barat. Data yang menyebutkan bahwa hanya sekitar 55 persen dari total umat Islam yang melek aksara sangatlah memalukan. Sungguh ironi bagi dunia Islam yang pernah menjadi raksasa sains sampai abad pertengahan.
CELOTEHAN NURSE TEMPRAMENT: Surat Cinta Untuk
CELOTEHAN NURSE TEMPRAMENT: Surat Cinta Untuk: "Assalamualaikum cinta, apa kabar? Apa kabar dengan hati yang lama tak pernah ku jumpa? Apa kabar dengan setia dan kejujuran? Cinta..., ..."
Jam hijriyah
Jam hijriyah
Duri Pun Bisa Menjadi Makanan
HARUN YAHYA
Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana dia diciptakan, Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
(QS. Al-Ghashiyah, 88: 17-20)
Segala sesuatu di alam semesta beserta ciri-ciri yang ada pada ciptaan ini menunjukkan Ilmu dan Kekuasaan Allah, Sang Pencipta yang Maha Agung. Allah seringkali menyatakan hal ini dalam Alqur'an, di mana ditegaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan-Nya pada hakikatnya adalah ayat, yakni tanda-tanda kekuasaan-Nya. Ayat ini juga memiliki arti peringatan atau pelajaran bagi manusia.
Di ayat ke-17 surat Al-Ghaasyiyah, Allah menyebut seekor binatang yang hendaknya kita pikirkan dan renungkan dengan seksama, yakni onta. Allah berfirman: " Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana dia diciptakan?"
Salah satu ciri khas onta adalah struktur tubuh yang sangat kuat dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang paling ganas sekalipun. Onta mampu bertahan hidup berhari-hari tanpa makan dan minum. Mamalia ini dapat melakukan perjalanan jauh dengan beban ratusan kilogram di punggungnya selama berhari-hari.
Tahan lapar dan haus :
Onta mampu bertahan hidup tanpa makan dan minum selama delapan hari pada temperatur 50°C. Dalam masa ini, ia akan kehilangan 22% dari keseluruhan berat tubuhnya. Manusia bisa mati jika ia kehilangan air dalam tubuhnya sebanyak 12% dari berat badannya, akan tetapi seekor onta kurus mampu tetap hidup kendatipun cairan tubuh sejumlah 40% dari berat tubuhnya telah hilang. Salah satu alasan mengapa onta mampu menahan rasa haus selama berhari-hari adalah sebuah mekanisme yang memungkinkannya untuk menaikkan suhu internal tubuhnya hingga 41°C. Dengan cara ini, hewan tersebut dapat menekan berkurangnya jumlah air hingga batas minimum pada temperatur paling panas pada siang hari di gurun. Onta juga mampu menurunkan suhu internal tubuhnya hingga 30°C di gurun dengan temperatur sejuk di malam hari.
Pengguna air yang efisien:
Dalam waktu sekitar 10 menit, onta mampu meminum air hingga 130 liter, jumlah yang kurang lebih setara dengan sepertiga berat tubuhnya. Di samping itu, onta memiliki struktur berlendir dalam hidungnya dengan ukuran 100 kali lebih besar dari yang ada pada manusia. Hal ini memungkinkan onta mendapatkan 66% uap air yang terkandung dalam udara.
Tidak ada yang mubadzir:
Sebagian besar binatang akan mati keracunan ketika urea yang terakumulasi dalam ginjal mereka berdifusi ke dalam darah. Akan tetapi onta mampu memaksimalkan penggunaan air dan zat-zat makanan dengan cara mengalirkan urea berulang-ulang ke liver. Struktur darah dan sel onta sangatlah unik dan khas sehingga binatang ini mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa air di padang pasir.
Dinding sel pada onta memiliki struktur khusus yang mampu mencegah hilangnya air secara berlebihan. Tambahan lagi, adanya komposisi tertentu pada darah onta mencegah terjadinya pengurangan laju sirkulasi darah pada saat kadar air dalam tubuh onta menurun hingga batas minimum. Terdapat pula enzim albumin yang membantu daya tahan onta terhadap rasa haus. Enzim ini terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan pada makhluk hidup yang lain.
Keberadaan ponok (=punggung yang menonjol vertikal ke atas) merupakan keuntungan tersendiri bagi onta. Seperlima berat tubuh onta adalah lemak yang tersimpan pada ponok tersebut. Karena tubuh mampu mengubah lemak menjadi senyawa bermanfaat lainnya termasuk air, maka penyimpanan lemak hanya pada satu tempat ini mencegah pengeluaran air dari keseluruhan tubuh onta. Hal ini memungkinkan onta menggunakan sesedikit mungkin air.
Kendatipun onta berponok mampu menghabiskan 30-50 kg makanan dalam satu hari, dalam situasi yang sulit binatang ini mampu hidup selama satu bulan dengan hanya mengkonsumsi makanan 2 kg rumput per hari. Onta memiliki bibir yang sangat kuat dan mirip karet yang menjadikannya mampu memakan duri yang cukup tajam untuk merobek kulit yang tebal sekalipun. Di samping itu, onta memiliki perut dengan empat bilik, serta sistem pencernaan yang sangat kuat yang mampu mencerna apa saja yang dimakan onta. Ciri-ciri ini sangat sesuai bagi binatang yang hidup di iklim sangat kering.
Perlindungan terhadap tornado dan badai:
Mata onta memiliki bulu mata yang tersusun menjadi dua lapisan. Lapisan bulu mata ini membentuk sebuah perangkap yang mampu melindungi mata onta dari badai pasir yang ganas. Di samping itu, onta dapat menutup hidungnya sehingga mencegah masuknya pasir ke dalam hidung.
Perlindungan terhadap panas dan dingin:
Rambut tebal yang menutupi tubuh onta mampu melindungi kulit onta dari terpaan sinar matahari yang panas membakar. Sebaliknya, pada cuaca yang amat dingin rambut ini mampu menjaga tubuh onta agar tetap hangat. Onta padang pasir tidak begitu terpengaruh oleh temperatur yang mencapai 50°C. Sebaliknya, onta Bactrian yang berponok ganda mampu bertahan hidup pada suhu -50°C. Onta jenis ini dapat hidup di ketinggian 4000 meter di atas permukaan laut.
Tapak kaki yang tahan panas:
Telapak kaki onta memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan ukuran dan panjang kakinya. Kaki ini dirancang secara khusus dan sengaja diciptakan dengan ukuran besar untuk membantu berjalan di atas padang pasir dengan mudah tanpa terperosok. Telapak kaki ini memiliki bentuk melebar dan menggembung. Selain itu, kulit yang tebal pada telapak tersebut merupakan bentuk perlindungan terhadap pasir gurun yang panas membakar.
Sekelumit uraian tentang onta di atas sudah sepatutnya mendorong kita untuk merenung sejenak: apakah onta melakukan adaptasi terhadap tubuhnya sendiri terhadap iklim padang pasir? Apakah binatang tersebut membuat sendiri lapisan lendir pada hidungnya, atau ponok yang menjulang di atas punggungnya? Apakah onta merancang sendiri bentuk hidung dan struktur matanya agar mampu melindungi dirinya dari tornado dan badai padang pasir? Benarkah hewan mamalia ini mendisain sendiri struktur darah dan sel-selnya berdasarkan prinsip efisiensi penggunaan air? Onta sendirikah yang memilih jenis rambut untuk menutupi seluruh tubuhnya?
Sebagaimana makhluk hidup yang lain, sudah pasti bahwa onta tidak mampu melakukan satu pun dari segalah hal di atas atau sengaja menjadikan dirinya bermanfaat untuk manusia. Bisa dimengerti jika ayat Alqur'an: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana dia diciptakan?" menyuruh kita untuk memperhatikan penciptaan binatang yang menakjubkan ini. Sebagaimana makhluk hidup yang lain, onta pun telah dilengkapi Allah dengan berbagai ciri yang unik dan istimewa, dan di tempatkan di bumi ini sebagai ayat, tanda-tanda kebesaran Pencipta.
Bagi onta, ia telah diciptakan dengan penampakan fisik yang luar biasa untuk kepentingan manusia. Sedangkan bagi manusia sendiri, selain mendapatkan manfaat dari onta, mereka diperintahkan oleh Allah untuk memperhatikan dan memikirkan segala keajaiban ciptaan yang ada di alam semesta, termasuk onta. Sehingga manusia akan takjub, tunduk dan patuh pada Al-Khaaliq, Pencipta segala sesuatu, Dialah Allah.
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni'mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keEsaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. Luqmaan, 31: 20).
DIAMBIL DARI "BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?"
KARYA HARUN YAHYA, ROBBANI PRESS, INDONESIA, 2000
Diposkan oleh N Ahmad Haryadi di 06:53 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Link ke posting ini
Label: Harun Yahya
Reaksi:
Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur
HARUN YAHYA
Tidak diperlukan kondisi khusus bagi seseorang untuk memulai berpikir. Bahkan bagi orang yang baru saja bangun tidur di pagi hari pun terdapat banyak sekali hal-hal yang dapat mendorongnya berpikir.
Terpampang sebuah hari yang panjang dihadapan seseorang yang baru saja bangun dari pembaringannya di pagi hari. Sebuah hari dimana rasa capai atau kantuk seakan telah sirna. Ia siap untuk memulai harinya. Ketika berpikir akan hal ini, ia teringat sebuah firman Allah:
"Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha." (QS. Al-Furqaan, 25: 47)
Setelah membasuh muka dan mandi, ia merasa benar-benar terjaga dan berada dalam kesadarannya secara penuh. Sekarang ia siap untuk berpikir tentang berbagai persoalan yang bermanfaat untuknya. Banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan dari sekedar memikirkan makanan apa yang dipunyainya untuk sarapan pagi atau pukul berapa ia harus berangkat dari rumah. Dan pertama kali ia harus memikirkan tentang hal yang lebih penting ini.
Pertama-tama, bagaimana ia mampu bangun di pagi hari adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Kendatipun telah kehilangan kesadaran sama sekali sewaktu tidur, namun di keesokan harinya ia kembali lagi kepada kesadaran dan kepribadiannya. Jantungnya berdetak, ia dapat bernapas, berbicara dan melihat. Padahal di saat ia pergi tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal ini akan kembali seperti sediakala di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami musibah apapun malam itu. Misalnya, kealpaan tetangga yang tinggal di sebelah rumah dapat menyebabkan kebocoran gas yang dapat meledak dan membangunkannya malam itu. Sebuah bencana alam yang dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Ia mungkin saja mengalami masalah dengan fisiknya. Sebagai contoh, bisa saja ia bangun tidur dengan rasa sakit yang luar biasa pada ginjal atau kepalanya. Namun tak satupun ini terjadi dan ia bangun tidur dalam keadaan selamat dan sehat. Memikirkan yang demikian mendorongnya untuk berterima kasih kepada Allah atas kasih sayang dan penjagaan yang diberikan-Nya.
Memulai hari yang baru dengan kesehatan yang prima memiliki makna bahwa Allah kembali memberikan seseorang sebuah kesempatan yang dapat dipergunakannya untuk mendapatkan keberuntungan yang lebih baik di akhirat. Ingat akan semua ini, maka sikap yang paling sesuai adalah menghabiskan waktu di hari itu dengan cara yang diridhai Allah.
Sebelum segala sesuatu yang lain, seseorang pertama kali hendaknya merencanakan dan sibuk memikirkan hal-hal semacam ini. Titik awal dalam mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan memohon kepada Allah agar memudahkannya dalam mengatasi masalah ini. Doa Nabi Sulaiman adalah tauladan yang baik bagi orang-orang yang beriman: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh" (QS. An-Naml, 27 : 19)
Bagaimana kelemahan manusia mendorong seseorang untuk berpikir?Tubuh manusia yang demikian lemah ketika baru saja bangun dari tidur dapat mendorong manusia untuk berpikir: setiap pagi ia harus membasuh muka dan menggosok gigi. Sadar akan hal ini, ia pun merenungkan tentang kelemahan-kelemahannya yang lain. Keharusannya untuk mandi setiap hari, penampilannya yang akan terlihat mengerikan jika tubuhnya tidak ditutupi oleh kulit ari, dan ketidakmampuannya menahan rasa kantuk, lapar dan dahaga, semuanya adalah bukti-bukti tentang kelemahan dirinya.
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Ar-Ruum, 30: 54)
Bagi orang yang telah berusia lanjut, bayangan dirinya di dalam cermin dapat memunculkan beragam pikiran dalam benaknya. Ketika menginjak usia dua dekade dari masa hidupnya, tanda-tanda proses penuaan telah terlihat di wajahya. Di usia yang ketigapuluhan, lipatan-lipatan kulit mulai kelihatan di bawah kelopak mata dan di sekitar mulutnya, kulitnya tidak lagi mulus sebagaimana sebelumnya, perubahan bentuk fisik terlihat di sebagian besar tubuhnya. Ketika memasuki usia yang semakin senja, rambutnya memutih dan tangannya menjadi rapuh.
Bagi orang yang berpikir tentang hal ini, usia senja adalah peristiwa yang paling nyata yang menunjukkan sifat fana dari kehidupan dunia dan mencegahnya dari kecintaan dan kerakusan akan dunia. Orang yang memasuki usia tua memahami bahwa detik-detik menuju kematian telah dekat. Jasadnya mengalami proses penuaan dan sedang dalam proses meninggalkan dunia ini. Tubuhnya sedikit demi sedikit mulai melemah kendatipun ruhnya tidaklah berubah menjadi tua. Sebagian besar manusia sangat terpukau oleh ketampanan atau merasa rendah dikarenakan keburukan wajah mereka semasa masih muda.
Pada umumnya, manusia yang dahulunya berwajah tampan ataupun cantik bersikap arogan, sebaliknya yang di masa lalu berwajah tidak menarik merasa rendah diri dan tidak bahagia. Proses penuaan adalah bukti nyata yang menunjukkan sifat sementara dari kecantikan atau keburukan penampilan seseorang. Sehingga dapat diterima dan masuk akal jika yang dinilai dan dibalas oleh Allah adalah akhlaq baik beserta komitmen yang diperlihatkan seseorang kepada Allah.
Setiap saat ketika menghadapi segala kelemahannya manusia berpikir bahwa satu-satunya Zat Yang Maha Sempurna dan Maha Besar serta jauh dari segala ketidaksempurnaan adalah Allah, dan iapun mengagungkan kebesaran Allah. Allah menciptakan setiap kelemahan manusia dengan sebuah tujuan ataupun makna. Termasuk dalam tujuan ini adalah agar manusia tidak terlalu cinta kepada kehidupan dunia, dan tidak terpedaya dengan segala yang mereka punyai dalam kehidupan dunia. Seseorang yang mampu memahami hal ini dengan berpikir akan mendambakan agar Allah menciptakan dirinya di akhirat kelak bebas dari segala kelemahan.
Segala kelemahan manusia mengingatkan akan satu hal yang menarik untuk direnungkan: tanaman mawar yang muncul dan tumbuh dari tanah yang hitam ternyata memiliki bau yang demikian harum. Sebaliknya, bau yang sangat tidak sedap muncul dari orang yang tidak merawat tubuhnya. Khususnya bagi mereka yang sombong dan membanggakan diri, ini adalah sesuatu yang seharusnya mereka pikirkan dan ambil pelajaran darinya.
DIAMBIL DARI "BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?"
KARYA HARUN YAHYA, ROBBANI PRESS, INDONESIA, 2000
Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana dia diciptakan, Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
(QS. Al-Ghashiyah, 88: 17-20)
Segala sesuatu di alam semesta beserta ciri-ciri yang ada pada ciptaan ini menunjukkan Ilmu dan Kekuasaan Allah, Sang Pencipta yang Maha Agung. Allah seringkali menyatakan hal ini dalam Alqur'an, di mana ditegaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan-Nya pada hakikatnya adalah ayat, yakni tanda-tanda kekuasaan-Nya. Ayat ini juga memiliki arti peringatan atau pelajaran bagi manusia.
Di ayat ke-17 surat Al-Ghaasyiyah, Allah menyebut seekor binatang yang hendaknya kita pikirkan dan renungkan dengan seksama, yakni onta. Allah berfirman: " Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana dia diciptakan?"
Salah satu ciri khas onta adalah struktur tubuh yang sangat kuat dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang paling ganas sekalipun. Onta mampu bertahan hidup berhari-hari tanpa makan dan minum. Mamalia ini dapat melakukan perjalanan jauh dengan beban ratusan kilogram di punggungnya selama berhari-hari.
Tahan lapar dan haus :
Onta mampu bertahan hidup tanpa makan dan minum selama delapan hari pada temperatur 50°C. Dalam masa ini, ia akan kehilangan 22% dari keseluruhan berat tubuhnya. Manusia bisa mati jika ia kehilangan air dalam tubuhnya sebanyak 12% dari berat badannya, akan tetapi seekor onta kurus mampu tetap hidup kendatipun cairan tubuh sejumlah 40% dari berat tubuhnya telah hilang. Salah satu alasan mengapa onta mampu menahan rasa haus selama berhari-hari adalah sebuah mekanisme yang memungkinkannya untuk menaikkan suhu internal tubuhnya hingga 41°C. Dengan cara ini, hewan tersebut dapat menekan berkurangnya jumlah air hingga batas minimum pada temperatur paling panas pada siang hari di gurun. Onta juga mampu menurunkan suhu internal tubuhnya hingga 30°C di gurun dengan temperatur sejuk di malam hari.
Pengguna air yang efisien:
Dalam waktu sekitar 10 menit, onta mampu meminum air hingga 130 liter, jumlah yang kurang lebih setara dengan sepertiga berat tubuhnya. Di samping itu, onta memiliki struktur berlendir dalam hidungnya dengan ukuran 100 kali lebih besar dari yang ada pada manusia. Hal ini memungkinkan onta mendapatkan 66% uap air yang terkandung dalam udara.
Tidak ada yang mubadzir:
Sebagian besar binatang akan mati keracunan ketika urea yang terakumulasi dalam ginjal mereka berdifusi ke dalam darah. Akan tetapi onta mampu memaksimalkan penggunaan air dan zat-zat makanan dengan cara mengalirkan urea berulang-ulang ke liver. Struktur darah dan sel onta sangatlah unik dan khas sehingga binatang ini mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa air di padang pasir.
Dinding sel pada onta memiliki struktur khusus yang mampu mencegah hilangnya air secara berlebihan. Tambahan lagi, adanya komposisi tertentu pada darah onta mencegah terjadinya pengurangan laju sirkulasi darah pada saat kadar air dalam tubuh onta menurun hingga batas minimum. Terdapat pula enzim albumin yang membantu daya tahan onta terhadap rasa haus. Enzim ini terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan pada makhluk hidup yang lain.
Keberadaan ponok (=punggung yang menonjol vertikal ke atas) merupakan keuntungan tersendiri bagi onta. Seperlima berat tubuh onta adalah lemak yang tersimpan pada ponok tersebut. Karena tubuh mampu mengubah lemak menjadi senyawa bermanfaat lainnya termasuk air, maka penyimpanan lemak hanya pada satu tempat ini mencegah pengeluaran air dari keseluruhan tubuh onta. Hal ini memungkinkan onta menggunakan sesedikit mungkin air.
Kendatipun onta berponok mampu menghabiskan 30-50 kg makanan dalam satu hari, dalam situasi yang sulit binatang ini mampu hidup selama satu bulan dengan hanya mengkonsumsi makanan 2 kg rumput per hari. Onta memiliki bibir yang sangat kuat dan mirip karet yang menjadikannya mampu memakan duri yang cukup tajam untuk merobek kulit yang tebal sekalipun. Di samping itu, onta memiliki perut dengan empat bilik, serta sistem pencernaan yang sangat kuat yang mampu mencerna apa saja yang dimakan onta. Ciri-ciri ini sangat sesuai bagi binatang yang hidup di iklim sangat kering.
Perlindungan terhadap tornado dan badai:
Mata onta memiliki bulu mata yang tersusun menjadi dua lapisan. Lapisan bulu mata ini membentuk sebuah perangkap yang mampu melindungi mata onta dari badai pasir yang ganas. Di samping itu, onta dapat menutup hidungnya sehingga mencegah masuknya pasir ke dalam hidung.
Perlindungan terhadap panas dan dingin:
Rambut tebal yang menutupi tubuh onta mampu melindungi kulit onta dari terpaan sinar matahari yang panas membakar. Sebaliknya, pada cuaca yang amat dingin rambut ini mampu menjaga tubuh onta agar tetap hangat. Onta padang pasir tidak begitu terpengaruh oleh temperatur yang mencapai 50°C. Sebaliknya, onta Bactrian yang berponok ganda mampu bertahan hidup pada suhu -50°C. Onta jenis ini dapat hidup di ketinggian 4000 meter di atas permukaan laut.
Tapak kaki yang tahan panas:
Telapak kaki onta memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan ukuran dan panjang kakinya. Kaki ini dirancang secara khusus dan sengaja diciptakan dengan ukuran besar untuk membantu berjalan di atas padang pasir dengan mudah tanpa terperosok. Telapak kaki ini memiliki bentuk melebar dan menggembung. Selain itu, kulit yang tebal pada telapak tersebut merupakan bentuk perlindungan terhadap pasir gurun yang panas membakar.
Sekelumit uraian tentang onta di atas sudah sepatutnya mendorong kita untuk merenung sejenak: apakah onta melakukan adaptasi terhadap tubuhnya sendiri terhadap iklim padang pasir? Apakah binatang tersebut membuat sendiri lapisan lendir pada hidungnya, atau ponok yang menjulang di atas punggungnya? Apakah onta merancang sendiri bentuk hidung dan struktur matanya agar mampu melindungi dirinya dari tornado dan badai padang pasir? Benarkah hewan mamalia ini mendisain sendiri struktur darah dan sel-selnya berdasarkan prinsip efisiensi penggunaan air? Onta sendirikah yang memilih jenis rambut untuk menutupi seluruh tubuhnya?
Sebagaimana makhluk hidup yang lain, sudah pasti bahwa onta tidak mampu melakukan satu pun dari segalah hal di atas atau sengaja menjadikan dirinya bermanfaat untuk manusia. Bisa dimengerti jika ayat Alqur'an: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana dia diciptakan?" menyuruh kita untuk memperhatikan penciptaan binatang yang menakjubkan ini. Sebagaimana makhluk hidup yang lain, onta pun telah dilengkapi Allah dengan berbagai ciri yang unik dan istimewa, dan di tempatkan di bumi ini sebagai ayat, tanda-tanda kebesaran Pencipta.
Bagi onta, ia telah diciptakan dengan penampakan fisik yang luar biasa untuk kepentingan manusia. Sedangkan bagi manusia sendiri, selain mendapatkan manfaat dari onta, mereka diperintahkan oleh Allah untuk memperhatikan dan memikirkan segala keajaiban ciptaan yang ada di alam semesta, termasuk onta. Sehingga manusia akan takjub, tunduk dan patuh pada Al-Khaaliq, Pencipta segala sesuatu, Dialah Allah.
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni'mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keEsaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. Luqmaan, 31: 20).
DIAMBIL DARI "BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?"
KARYA HARUN YAHYA, ROBBANI PRESS, INDONESIA, 2000
Diposkan oleh N Ahmad Haryadi di 06:53 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Link ke posting ini
Label: Harun Yahya
Reaksi:
Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur
HARUN YAHYA
Tidak diperlukan kondisi khusus bagi seseorang untuk memulai berpikir. Bahkan bagi orang yang baru saja bangun tidur di pagi hari pun terdapat banyak sekali hal-hal yang dapat mendorongnya berpikir.
Terpampang sebuah hari yang panjang dihadapan seseorang yang baru saja bangun dari pembaringannya di pagi hari. Sebuah hari dimana rasa capai atau kantuk seakan telah sirna. Ia siap untuk memulai harinya. Ketika berpikir akan hal ini, ia teringat sebuah firman Allah:
"Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha." (QS. Al-Furqaan, 25: 47)
Setelah membasuh muka dan mandi, ia merasa benar-benar terjaga dan berada dalam kesadarannya secara penuh. Sekarang ia siap untuk berpikir tentang berbagai persoalan yang bermanfaat untuknya. Banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan dari sekedar memikirkan makanan apa yang dipunyainya untuk sarapan pagi atau pukul berapa ia harus berangkat dari rumah. Dan pertama kali ia harus memikirkan tentang hal yang lebih penting ini.
Pertama-tama, bagaimana ia mampu bangun di pagi hari adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Kendatipun telah kehilangan kesadaran sama sekali sewaktu tidur, namun di keesokan harinya ia kembali lagi kepada kesadaran dan kepribadiannya. Jantungnya berdetak, ia dapat bernapas, berbicara dan melihat. Padahal di saat ia pergi tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal ini akan kembali seperti sediakala di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami musibah apapun malam itu. Misalnya, kealpaan tetangga yang tinggal di sebelah rumah dapat menyebabkan kebocoran gas yang dapat meledak dan membangunkannya malam itu. Sebuah bencana alam yang dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Ia mungkin saja mengalami masalah dengan fisiknya. Sebagai contoh, bisa saja ia bangun tidur dengan rasa sakit yang luar biasa pada ginjal atau kepalanya. Namun tak satupun ini terjadi dan ia bangun tidur dalam keadaan selamat dan sehat. Memikirkan yang demikian mendorongnya untuk berterima kasih kepada Allah atas kasih sayang dan penjagaan yang diberikan-Nya.
Memulai hari yang baru dengan kesehatan yang prima memiliki makna bahwa Allah kembali memberikan seseorang sebuah kesempatan yang dapat dipergunakannya untuk mendapatkan keberuntungan yang lebih baik di akhirat. Ingat akan semua ini, maka sikap yang paling sesuai adalah menghabiskan waktu di hari itu dengan cara yang diridhai Allah.
Sebelum segala sesuatu yang lain, seseorang pertama kali hendaknya merencanakan dan sibuk memikirkan hal-hal semacam ini. Titik awal dalam mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan memohon kepada Allah agar memudahkannya dalam mengatasi masalah ini. Doa Nabi Sulaiman adalah tauladan yang baik bagi orang-orang yang beriman: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh" (QS. An-Naml, 27 : 19)
Bagaimana kelemahan manusia mendorong seseorang untuk berpikir?Tubuh manusia yang demikian lemah ketika baru saja bangun dari tidur dapat mendorong manusia untuk berpikir: setiap pagi ia harus membasuh muka dan menggosok gigi. Sadar akan hal ini, ia pun merenungkan tentang kelemahan-kelemahannya yang lain. Keharusannya untuk mandi setiap hari, penampilannya yang akan terlihat mengerikan jika tubuhnya tidak ditutupi oleh kulit ari, dan ketidakmampuannya menahan rasa kantuk, lapar dan dahaga, semuanya adalah bukti-bukti tentang kelemahan dirinya.
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Ar-Ruum, 30: 54)
Bagi orang yang telah berusia lanjut, bayangan dirinya di dalam cermin dapat memunculkan beragam pikiran dalam benaknya. Ketika menginjak usia dua dekade dari masa hidupnya, tanda-tanda proses penuaan telah terlihat di wajahya. Di usia yang ketigapuluhan, lipatan-lipatan kulit mulai kelihatan di bawah kelopak mata dan di sekitar mulutnya, kulitnya tidak lagi mulus sebagaimana sebelumnya, perubahan bentuk fisik terlihat di sebagian besar tubuhnya. Ketika memasuki usia yang semakin senja, rambutnya memutih dan tangannya menjadi rapuh.
Bagi orang yang berpikir tentang hal ini, usia senja adalah peristiwa yang paling nyata yang menunjukkan sifat fana dari kehidupan dunia dan mencegahnya dari kecintaan dan kerakusan akan dunia. Orang yang memasuki usia tua memahami bahwa detik-detik menuju kematian telah dekat. Jasadnya mengalami proses penuaan dan sedang dalam proses meninggalkan dunia ini. Tubuhnya sedikit demi sedikit mulai melemah kendatipun ruhnya tidaklah berubah menjadi tua. Sebagian besar manusia sangat terpukau oleh ketampanan atau merasa rendah dikarenakan keburukan wajah mereka semasa masih muda.
Pada umumnya, manusia yang dahulunya berwajah tampan ataupun cantik bersikap arogan, sebaliknya yang di masa lalu berwajah tidak menarik merasa rendah diri dan tidak bahagia. Proses penuaan adalah bukti nyata yang menunjukkan sifat sementara dari kecantikan atau keburukan penampilan seseorang. Sehingga dapat diterima dan masuk akal jika yang dinilai dan dibalas oleh Allah adalah akhlaq baik beserta komitmen yang diperlihatkan seseorang kepada Allah.
Setiap saat ketika menghadapi segala kelemahannya manusia berpikir bahwa satu-satunya Zat Yang Maha Sempurna dan Maha Besar serta jauh dari segala ketidaksempurnaan adalah Allah, dan iapun mengagungkan kebesaran Allah. Allah menciptakan setiap kelemahan manusia dengan sebuah tujuan ataupun makna. Termasuk dalam tujuan ini adalah agar manusia tidak terlalu cinta kepada kehidupan dunia, dan tidak terpedaya dengan segala yang mereka punyai dalam kehidupan dunia. Seseorang yang mampu memahami hal ini dengan berpikir akan mendambakan agar Allah menciptakan dirinya di akhirat kelak bebas dari segala kelemahan.
Segala kelemahan manusia mengingatkan akan satu hal yang menarik untuk direnungkan: tanaman mawar yang muncul dan tumbuh dari tanah yang hitam ternyata memiliki bau yang demikian harum. Sebaliknya, bau yang sangat tidak sedap muncul dari orang yang tidak merawat tubuhnya. Khususnya bagi mereka yang sombong dan membanggakan diri, ini adalah sesuatu yang seharusnya mereka pikirkan dan ambil pelajaran darinya.
DIAMBIL DARI "BAGAIMANA SEORANG MUSLIM BERPIKIR?"
KARYA HARUN YAHYA, ROBBANI PRESS, INDONESIA, 2000
Label: Jam Hijriyah
harun yahya
Perubahan bentuk jam
Telah kita ketahui cara orang dulu itu ternyata melihat waktu dengan menggunkan matahari.
dan mereka melihat dan mambagi waktu dalam dua waktu.
yang pertama jika matahari tepat diatas kepala itu namanya berarti tengah hari atau sore.dan ketika matahari dekat dengan kaki langit berarti waktu waktu sudah waktunya dekat pagi atau dekat malam.
Jam tertua bernama jam sundial atau biasanya disebut dengan jam matahari.
pertama kali digunkan kira-kira sekitar 3.500 sebelum masehi
Ibn al-Shatir, Ahli Astronomi ( 777H atau 1375M.)
menciptakan sebuah jam matahari untuk Masjid Jamik Umayyah di Damsyik.
Ia dianggap sebagai pencapaian tertinggi bagi penciptaan jam matahari.
Kini, bentuk asal jam matahari ini telah pun pecah menjadi tiga kepingan.
Ia disimpan di meseum Negara Syria di Damsyik.
tapi, bukan hanya itu orang mesir sekitar tahun 5.000 hingga 6.000 tahun yang lalu juga mengukur waktu plus membuat kalender dengan menggunakan yang namanya obelisk
ternyata sejarah juga mencatat ada yang menggunkan jam dari air
sekitar tahun 1400 sebelaum masehi (sekitar 3.400 tahun yang lalu) jam air telah ditemukan di mesir.nah jam itu dinamakan clepsydra(kleph-sur-druh).
selain itu al-jaziri (1136-1206) telah membuat yang namanya jam air yang berbentuk gajah.dan jam buatan al-jaziri sudah mampu menghasilkan suara setiap jamnya.
baru lah pada tahun 1950an dilahirkan jam digital,The Hamilton Watch Co of Lancaster, Pennsylvania, adalah perusahaan yang pertama kali membuat jam elektrik/digital,
dan mereka melihat dan mambagi waktu dalam dua waktu.
yang pertama jika matahari tepat diatas kepala itu namanya berarti tengah hari atau sore.dan ketika matahari dekat dengan kaki langit berarti waktu waktu sudah waktunya dekat pagi atau dekat malam.
Jam tertua bernama jam sundial atau biasanya disebut dengan jam matahari.
pertama kali digunkan kira-kira sekitar 3.500 sebelum masehi
Ibn al-Shatir, Ahli Astronomi ( 777H atau 1375M.)
menciptakan sebuah jam matahari untuk Masjid Jamik Umayyah di Damsyik.
Ia dianggap sebagai pencapaian tertinggi bagi penciptaan jam matahari.
Kini, bentuk asal jam matahari ini telah pun pecah menjadi tiga kepingan.
Ia disimpan di meseum Negara Syria di Damsyik.
tapi, bukan hanya itu orang mesir sekitar tahun 5.000 hingga 6.000 tahun yang lalu juga mengukur waktu plus membuat kalender dengan menggunakan yang namanya obelisk
ternyata sejarah juga mencatat ada yang menggunkan jam dari air
sekitar tahun 1400 sebelaum masehi (sekitar 3.400 tahun yang lalu) jam air telah ditemukan di mesir.nah jam itu dinamakan clepsydra(kleph-sur-druh).
selain itu al-jaziri (1136-1206) telah membuat yang namanya jam air yang berbentuk gajah.dan jam buatan al-jaziri sudah mampu menghasilkan suara setiap jamnya.
baru lah pada tahun 1950an dilahirkan jam digital,The Hamilton Watch Co of Lancaster, Pennsylvania, adalah perusahaan yang pertama kali membuat jam elektrik/digital,
Label: Jam Hijriyah
SEJARAH
Profil pribadi
Profile
Assalamu'alaikum wrwb.
Segala puji hanya milik Robb semesta alam, kebenaran yang mutlak hanyalah yang bersumber dari Kitabulloh dan Sunah Rosululloh SAW.
Selamat datang di halaman sederhana ini. Hanya beberapa kalimat yang ingin saya bagi melalui lembaran elektronik ini............
Ikhwah fillah , Kita telah mengenal Perhitungan Tahun - Bulan - Hari dalam Islam...yang kita kenal dengan Almanak/Kalender Hijriyah.........Tapi apakah kita tahu ternyata Islampun mempunyai hitungan waktu/jam tersendiri....Bagaimana dan Seperti apa ..??
Untuk itulah Blog ini di buat , untuk berbagi dan berdiskusi , mengenalkan , tentang bagaimana dan seperti apa, Jam Hijriyah/Islam itu....silahkan menikmati yang dapat saya persembahkan ini.....
Sebab kesempurnaan dan kebenaran hanyalah milik Alloh semata, tentu anda akan menemukan banyak kekurangan dan kesalahan di setiap lembaran demi lembarannya.
Saran, masukan dan kritik dalam bentuk apapun selalu saya tunggu agar blog ini lebih baik di masa depan. Lanjutkan selancar anda, ambil hal-hal yang bermanfaat. Semoga yang saya hadirkan ini menjadi kebaikan bagi kita semua, sekarang dan yang akan datangsemoga bermanfaat.
Jazakumulloh khoiron katsiir atas kunjungannya.
Segala puji hanya milik Robb semesta alam, kebenaran yang mutlak hanyalah yang bersumber dari Kitabulloh dan Sunah Rosululloh SAW.
Selamat datang di halaman sederhana ini. Hanya beberapa kalimat yang ingin saya bagi melalui lembaran elektronik ini............
Ikhwah fillah , Kita telah mengenal Perhitungan Tahun - Bulan - Hari dalam Islam...yang kita kenal dengan Almanak/Kalender Hijriyah.........Tapi apakah kita tahu ternyata Islampun mempunyai hitungan waktu/jam tersendiri....Bagaimana dan Seperti apa ..??
Untuk itulah Blog ini di buat , untuk berbagi dan berdiskusi , mengenalkan , tentang bagaimana dan seperti apa, Jam Hijriyah/Islam itu....silahkan menikmati yang dapat saya persembahkan ini.....
Sebab kesempurnaan dan kebenaran hanyalah milik Alloh semata, tentu anda akan menemukan banyak kekurangan dan kesalahan di setiap lembaran demi lembarannya.
Saran, masukan dan kritik dalam bentuk apapun selalu saya tunggu agar blog ini lebih baik di masa depan. Lanjutkan selancar anda, ambil hal-hal yang bermanfaat. Semoga yang saya hadirkan ini menjadi kebaikan bagi kita semua, sekarang dan yang akan datangsemoga bermanfaat.
Jazakumulloh khoiron katsiir atas kunjungannya.
Saya hanyalah seperti pada umumnya, orang biasa yang melakukan hal-hal yang biasa saja. Lahir 29 Safar 1393 atau sekitar bulan ke.4/Thn. 1973 yang berada disekitar Kp.pasir Kandang desa Bagoang Kecamatan. Jasinga - Bogor
Pekerjaan : Admin, Jam Hijriyah, http://www.facebook.com/penunggukabahmeridian , Advertising
Aktifitas : Aktif dalam kegiatan Sosial dan Keagamaan. Belajar dan Mengajar.
Mengajar Private Kajian KeIslaman dengan metode PAKEM (Pengajaran Aktif Efektif dan Menyenangkan)
Aktif di Majelis Tadabbur Al-Qur'an "
Membaca dan Menulis, Diskusi, Blogging.
Kontak saya :
Kontak saya :
- marjuniaryobilaga@yahoo.xco.id
- Hp 087886650837
Blog ini adalah bentuk informasi dari berbagai macam sumber , tentunya yang membahas tentang penanggalan dan perhitungan waktu. Tentunya sambil jualan.
Jika ada opini, wacana atau tulisan yang bertendensi terhadap sebuah pemikiran, maka itu adalah sudut pandang saya. Tidak ada kelompok dan organisasi manapun yang mempengaruhi opini yang terarsip di blog ini, saya adalah blogger independent.
Jika ada opini, wacana atau tulisan yang bertendensi terhadap sebuah pemikiran, maka itu adalah sudut pandang saya. Tidak ada kelompok dan organisasi manapun yang mempengaruhi opini yang terarsip di blog ini, saya adalah blogger independent.
Secara umum, blog ini memiliki muatan dengan kategori-kategori berikut: Informasi, Edukasi, Promosi, Konten/ Muatan Islami, Opini pribadi, Informasi Ringan, Aktifitas Keluarga.............Selamat membaca!
Wasalamu'alaikum wrwb
Wasalamu'alaikum wrwb
————————————————————-
Perhatian : Bebas mengambil, menyalin, mendownload, dan mendistribusikan ulang dalam bentuk apapun dengan tetap mencantumkan sumber dari.......copyright@ Allah The Almighty
Butuh lebih dari sekedar membaca? Mari diskusi..
Label: Jam Hijriyah
Profil
SIAPA DAN SEJAK KAPAN PERHITUNGAN JAM DI TEMUKAN
Ibnu Al-Shatir, Sang Penemu Jam Astrolab
By Republika Newsroom
Selasa, 14 Juli 2009 pukul 18:38:00
Selasa, 14 Juli 2009 pukul 18:38:00
Peradaban Barat kerap mengklaim Nicolaus Copernicus (1473 – 1543 M) sebagai tokoh pencetus teori heliosentrisme Tata Surya. Sejarawan astronomi menemukan fakta, ide matematika antara buku Copernicus yang berjudul “De Revolutionibus” memiliki kesamaan dengan sebuah buku yang pernah ditulis seratus tahun sebelumnya oleh ilmuwan Muslim Arab, Ibnu Al-Shatir (1304-1375 M).
Kitab yang menjadi rujukan Copernicus itu bertajuk “Kitab Nihayat Al-Sul Fi Tashih al-Usul”. Itu berarti, pemikiran al-Shatir telah mempengaruhi Copernicus. Siapakah al-Shatir sebenarnya? Ilmuwan Muslim itu bernama Ala Al-Din Abu'l-Hasan Ali ibnu Ibrahim ibnu al-Shatir. Ia merupakan seorang astronomer Muslim Arab, ahli matematika, ahli mesin teknik dan penemu.
Ibnu Al-Shatir merombak habis Teori Geosentris yang dicetuskan Claudius Ptolemaeus atau Ptolemy (90 SM– 168 SM). Secara matematis, al-Shatir memperkenalkan adanya epicycle yang rumit (sistem lingkaran dalam lingkaran). Al-Shatir mencoba menjelaskan bagaimana gerak merkurius jika bumi menjadi pusat alam semestanya dan merkurius bergerak mengitari bumi.
Model bentuk Merkurius Ibnu al-Shatir menunjukkan penggandaan dari epicycle menggunakan Tusi-couple, sehingga menghilangkan eksentrik dan equant teori Ptolemaic. Menurut George Saliba dalam karyanya A History of Arabic Astronomy: Planetary Theories During the Golden Age of Islam, Kitab Nihayat al-Sul fi Tashih al-Usul, merupakan risalah astronomi Ibnu Al-Shatir yang paling penting.
"Dalam kitab itu, secara drastis ia mereformasi model matahari, bulan, dan planet Ptolemic. Dengan memperkenalkan sendiri model non-Ptolemic yang menghapuskan epicycle pada model matahari, yang menghapuskan eksentrik dan equant. Dengan memperkenalkan epicycle ekstra pada model planet melalui model Tusi-couple, dan yang menghilangkan semua eksentrik/eccentric, epicycle dan equant di model bulan," jelas Saliba.
Sebelumnya, aliran Maragha hanya berpatokan pada model yang sama dengan model Ptolemaic. Model geometris Ibnu al-Shatir merupakan karya pertama yang benar-benar unggul daripada model Ptolemaic karena modelnya ini lebih baik sesuai dengan pengamatan empiris.
Ibnu al-Shatir juga berhasil melakukan pemisahan filsafat alam dari astronomi dan menolak model empiris Ptolemic dibanding filsafat dasar. Tidak seperti astronomer sebelumnya, Ibnu al-Shatir tidak peduli dengan mempertahankan teori prinsip kosmologi atau filsafat alam (atau fisika Aristoteles), melainkan untuk memproduksi sebuah model yang lebih konsisten dengan pengamatan empiris.
Modelnya menjadi lebih baik sesuai dengan pengamatan empiris daripada model-model sebelumnya yang diproduksi sebelum dia. Saliba menambahkan karyanya tersebut menjadi karya penting dalam astronomi, yang dapat dianggap sebagai sebuah "Revolusi ilmiah sebelum Renaissance".
Dalam membuat model barunya tersebut, Ibnu al-Shatir melakukan pengujian dengan melakukan pengamatan empiris. Tidak seperti astronomer sebelumnya, Ibnu al-Shatir umumnya tidak keberatan terhadap falsafah astronomi Ptolemaic, tetapi ia ingin menguji seberapa jauh teori Ptolemy cocok dengan pengamatan empirisnya.
Dia menguji model Ptolemaic, dan jika ada yang tidak cocok dengan pengamatannya, maka ia akan merumuskan sendiri model non-Ptolemaic pada bagian yang tidak cocok dengan pengamatannya. Pengamatannya yang akurat membuatnya yakin untuk menghapus epicycle dalam model matahari Ptolemaic.
Ibnu al-Shatir juga merupakan astromer pertama yang memperkenalkan percobaan dalam teori planet untuk menguji model dasar empiris Ptolemaic. Saat menguji model matahari Ptolemaic, Ibnu al-Shatir memaparkan ''pengujian nilai Ptolemaic untuk bentuk dan ukuran matahari dengan menggunakan pengamatan gerhana bulan."
"Karyanya tentang percobaan dan pengamatannya memang telah musnah, namun buku The Final Quest Concerning the Rectification of Principles adalah milik al-Shatir,'' papar Saliba.
Pengaruh Karya Ibnu Al-Shatir
"Meskipun sistemnya merupakan geosentri yang kuat, dia telah menghapuskan equant dan accentric Ptolemaic dan rincian sistem matematikanya hampir serupa dengan karya Copernicus' De revolutionibus," jelas V Roberts and E. S. Kennedy dalam karyanya "The Planetary Theory of Ibn al-Shatir".
Menurut Saliba, model bulan Copernicus juga tidak berbeda dengan model Ibnu al-Shatir. Dengan demikian dapat percaya bahwa model Ibnu al-Shatir telah diadaptasi oleh Copernicus dalam model heliocentric.
"Walaupun masih belum jelas bagaimana ini dapat terjadi, diketahui bahwa manuskrip Byzantine Yunani yang berisi Tusi-couple tempat Ibnu al-Shatir bekerja telah mencapai Italia pada abad ke-15 M," jtutur AI Sabra dalam karyanya "Configuring the Universe: Aporetic, Problem Solving, and Kinematic Modeling as Themes of Arabic Astronomy".
Saliba menambahkan, diagram model heliocentric yang dikembangkan Copernicus, termasuk tanda-tanda dari poin, hampir sama dengan diagram dan tanda-tanda yang digunakan Ibnu al-Shatir pada model geosentrisnya. "Sehingga sangat mungkin bahwa Copernicus terpengaruh karya Ibnu al-Shatir," ujarnya.
YM Faruqi dalam karyanya " Contributions of Islamic scholars to the scientific enterprise", mengungkapkan, "Teori pergerakan bulan Ibnu al-Shatir sangat mirip dengan yang dicetuskan Copernicus sekitar 150 tahun kemudian". Begitulah Ilmuwan Muslim al-Shatir mampu memberi pengaruh bagi dunia Barat.
Kontribusi Al-Shatir dalam Bidang Teknik
Jam Astrolab
David A King dalam bukunya bertajuk The Astronomy of the Mamluks menjelaskan bahwa Ibnu al-Shatir menemukan jam astrolabe pertama di awal abad ke-14 M.
Jam Matahari
Menurut catatan sejarah, sundial atau jam matahari merupakan jam tertua dalam peradaban manusia. Jam ini telah dikenal sejak tahun 3500 SM. Pembuatan jam matahari di dunia Islam dilakukan oleh Ibnu al-Shatir, seorang ahli Astronomi Muslim ( 1304-1375 M). "Ibnu al-Shatir merakit jam matahari yang bagus sekali untuk menara Masjid Umayyah di Damaskus," ujar David A King dalam karyanya bertajuk The Astronomy of the Mamluks.
Berkat penemuannya itu, ia kemudian dikenal sebagai muwaqqit (pengatur waktu ibadah) pada Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah. Jam yang dibuat Ibnu al-Shatir itu masih tergolong jam matahari kuno yang didasarkan pada garis jam lurus. Ibnu al-Shatir membagi waktu dalam sehari dengan 12 jam, pada musim dingin waktu pendek, sedangkan pada musim panas waktu lebih panjang. Jam mataharinya itu merupakan polar-axis sundial paling tua yang masih tetap eksis hingga kini.
"Jam mataharinya merupakan jam tertua polar-axis sundial yang masih ada. Konsep kemudian muncul di Barat jam matahari pada 1446," ungkap Jones, Lawrence dalam karyanya "The Sundial And Geometry".
Kompas
David A.King mengatakan Ibnu al-Shatir juga menemukan kompas, sebuah perangkat pengatur waktu yang menggabungkan jam matahari dan kompas magnetis pada awal abad ke-14 M.
Instrumen Universal
Ibnu al-Shatir menjelaskan instrumen astronomi lainnya yang ia disebut sebagai "instrumen universal''. Penemuan al-Shatir ini kemudian dikembangkan seorang astronomer dan rekayawasan legendaris di era kekhalifahan Turki Usmani, Taqi al-Din. Iinstrumen itu digunakandi observatorium al-Din Istanbul 1577-1580 M. she/des
Kitab yang menjadi rujukan Copernicus itu bertajuk “Kitab Nihayat Al-Sul Fi Tashih al-Usul”. Itu berarti, pemikiran al-Shatir telah mempengaruhi Copernicus. Siapakah al-Shatir sebenarnya? Ilmuwan Muslim itu bernama Ala Al-Din Abu'l-Hasan Ali ibnu Ibrahim ibnu al-Shatir. Ia merupakan seorang astronomer Muslim Arab, ahli matematika, ahli mesin teknik dan penemu.
Ibnu Al-Shatir merombak habis Teori Geosentris yang dicetuskan Claudius Ptolemaeus atau Ptolemy (90 SM– 168 SM). Secara matematis, al-Shatir memperkenalkan adanya epicycle yang rumit (sistem lingkaran dalam lingkaran). Al-Shatir mencoba menjelaskan bagaimana gerak merkurius jika bumi menjadi pusat alam semestanya dan merkurius bergerak mengitari bumi.
Model bentuk Merkurius Ibnu al-Shatir menunjukkan penggandaan dari epicycle menggunakan Tusi-couple, sehingga menghilangkan eksentrik dan equant teori Ptolemaic. Menurut George Saliba dalam karyanya A History of Arabic Astronomy: Planetary Theories During the Golden Age of Islam, Kitab Nihayat al-Sul fi Tashih al-Usul, merupakan risalah astronomi Ibnu Al-Shatir yang paling penting.
"Dalam kitab itu, secara drastis ia mereformasi model matahari, bulan, dan planet Ptolemic. Dengan memperkenalkan sendiri model non-Ptolemic yang menghapuskan epicycle pada model matahari, yang menghapuskan eksentrik dan equant. Dengan memperkenalkan epicycle ekstra pada model planet melalui model Tusi-couple, dan yang menghilangkan semua eksentrik/eccentric, epicycle dan equant di model bulan," jelas Saliba.
Sebelumnya, aliran Maragha hanya berpatokan pada model yang sama dengan model Ptolemaic. Model geometris Ibnu al-Shatir merupakan karya pertama yang benar-benar unggul daripada model Ptolemaic karena modelnya ini lebih baik sesuai dengan pengamatan empiris.
Ibnu al-Shatir juga berhasil melakukan pemisahan filsafat alam dari astronomi dan menolak model empiris Ptolemic dibanding filsafat dasar. Tidak seperti astronomer sebelumnya, Ibnu al-Shatir tidak peduli dengan mempertahankan teori prinsip kosmologi atau filsafat alam (atau fisika Aristoteles), melainkan untuk memproduksi sebuah model yang lebih konsisten dengan pengamatan empiris.
Modelnya menjadi lebih baik sesuai dengan pengamatan empiris daripada model-model sebelumnya yang diproduksi sebelum dia. Saliba menambahkan karyanya tersebut menjadi karya penting dalam astronomi, yang dapat dianggap sebagai sebuah "Revolusi ilmiah sebelum Renaissance".
Dalam membuat model barunya tersebut, Ibnu al-Shatir melakukan pengujian dengan melakukan pengamatan empiris. Tidak seperti astronomer sebelumnya, Ibnu al-Shatir umumnya tidak keberatan terhadap falsafah astronomi Ptolemaic, tetapi ia ingin menguji seberapa jauh teori Ptolemy cocok dengan pengamatan empirisnya.
Dia menguji model Ptolemaic, dan jika ada yang tidak cocok dengan pengamatannya, maka ia akan merumuskan sendiri model non-Ptolemaic pada bagian yang tidak cocok dengan pengamatannya. Pengamatannya yang akurat membuatnya yakin untuk menghapus epicycle dalam model matahari Ptolemaic.
Ibnu al-Shatir juga merupakan astromer pertama yang memperkenalkan percobaan dalam teori planet untuk menguji model dasar empiris Ptolemaic. Saat menguji model matahari Ptolemaic, Ibnu al-Shatir memaparkan ''pengujian nilai Ptolemaic untuk bentuk dan ukuran matahari dengan menggunakan pengamatan gerhana bulan."
"Karyanya tentang percobaan dan pengamatannya memang telah musnah, namun buku The Final Quest Concerning the Rectification of Principles adalah milik al-Shatir,'' papar Saliba.
Pengaruh Karya Ibnu Al-Shatir
"Meskipun sistemnya merupakan geosentri yang kuat, dia telah menghapuskan equant dan accentric Ptolemaic dan rincian sistem matematikanya hampir serupa dengan karya Copernicus' De revolutionibus," jelas V Roberts and E. S. Kennedy dalam karyanya "The Planetary Theory of Ibn al-Shatir".
Menurut Saliba, model bulan Copernicus juga tidak berbeda dengan model Ibnu al-Shatir. Dengan demikian dapat percaya bahwa model Ibnu al-Shatir telah diadaptasi oleh Copernicus dalam model heliocentric.
"Walaupun masih belum jelas bagaimana ini dapat terjadi, diketahui bahwa manuskrip Byzantine Yunani yang berisi Tusi-couple tempat Ibnu al-Shatir bekerja telah mencapai Italia pada abad ke-15 M," jtutur AI Sabra dalam karyanya "Configuring the Universe: Aporetic, Problem Solving, and Kinematic Modeling as Themes of Arabic Astronomy".
Saliba menambahkan, diagram model heliocentric yang dikembangkan Copernicus, termasuk tanda-tanda dari poin, hampir sama dengan diagram dan tanda-tanda yang digunakan Ibnu al-Shatir pada model geosentrisnya. "Sehingga sangat mungkin bahwa Copernicus terpengaruh karya Ibnu al-Shatir," ujarnya.
YM Faruqi dalam karyanya " Contributions of Islamic scholars to the scientific enterprise", mengungkapkan, "Teori pergerakan bulan Ibnu al-Shatir sangat mirip dengan yang dicetuskan Copernicus sekitar 150 tahun kemudian". Begitulah Ilmuwan Muslim al-Shatir mampu memberi pengaruh bagi dunia Barat.
Kontribusi Al-Shatir dalam Bidang Teknik
Jam Astrolab
David A King dalam bukunya bertajuk The Astronomy of the Mamluks menjelaskan bahwa Ibnu al-Shatir menemukan jam astrolabe pertama di awal abad ke-14 M.
Jam Matahari
Menurut catatan sejarah, sundial atau jam matahari merupakan jam tertua dalam peradaban manusia. Jam ini telah dikenal sejak tahun 3500 SM. Pembuatan jam matahari di dunia Islam dilakukan oleh Ibnu al-Shatir, seorang ahli Astronomi Muslim ( 1304-1375 M). "Ibnu al-Shatir merakit jam matahari yang bagus sekali untuk menara Masjid Umayyah di Damaskus," ujar David A King dalam karyanya bertajuk The Astronomy of the Mamluks.
Berkat penemuannya itu, ia kemudian dikenal sebagai muwaqqit (pengatur waktu ibadah) pada Masjid Umayyah di Damaskus, Suriah. Jam yang dibuat Ibnu al-Shatir itu masih tergolong jam matahari kuno yang didasarkan pada garis jam lurus. Ibnu al-Shatir membagi waktu dalam sehari dengan 12 jam, pada musim dingin waktu pendek, sedangkan pada musim panas waktu lebih panjang. Jam mataharinya itu merupakan polar-axis sundial paling tua yang masih tetap eksis hingga kini.
"Jam mataharinya merupakan jam tertua polar-axis sundial yang masih ada. Konsep kemudian muncul di Barat jam matahari pada 1446," ungkap Jones, Lawrence dalam karyanya "The Sundial And Geometry".
Kompas
David A.King mengatakan Ibnu al-Shatir juga menemukan kompas, sebuah perangkat pengatur waktu yang menggabungkan jam matahari dan kompas magnetis pada awal abad ke-14 M.
Instrumen Universal
Ibnu al-Shatir menjelaskan instrumen astronomi lainnya yang ia disebut sebagai "instrumen universal''. Penemuan al-Shatir ini kemudian dikembangkan seorang astronomer dan rekayawasan legendaris di era kekhalifahan Turki Usmani, Taqi al-Din. Iinstrumen itu digunakandi observatorium al-Din Istanbul 1577-1580 M. she/des
TAMBAHAN (Buku Jam Hijriyah "Solar Time") :
Masalah penghitungan waktu ini berkembang sesuai dengan pemikiran umat manusia.
- Kurang lebih 1400 sm Masyarakat Mesir kuno membuat tonggak sebagai "Jam Matahari"dimana masyarakat pada saat itu melihat bayang-bayang matahari, yang telah di beri tanda pada tempat-tempatnya.
(Qs. 25:45 . Apakah kamu tidak memperhatikan Robbmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu,
46. Kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.
47. Dialah yang menjadikan untukmu malam pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Diamenjadikan siang untuk bangun berusaha. )
- Kemudian penggunaan Jam Air (Klepsidra). Jam yang menggunakan tetesan air ini. Dalam sejarah Islam ada sebuah catatan mendetail tentang jam ini. Harun Al Rasyid pernah memberikan melalui utusannya kepada Charlemgne
- Jam Air ini pun pernah di bangun oleh ilmuwan terkenal Ibnu Al Haytsam (Wft.430H / 1039 M)
- Al Muradi - Spanyol (11 M)
- Al Zargali (11 M) membangun dua jam besar di tepi sungai Tagus di Toledo.
- Al Khazini, menjabarkan dua Klepsidra dengan batang baja jam yang utama, di sebut THE UNIVERSAL BALANCE ( keseimbangan semesta) yang dirancang untuk 24 jam.
- Ibnu al-Shatir merakit jam matahari yang bagus sekali untuk menara Masjid Umayyah di Damaskus (14 M)
Label: Jam Hijriyah
SEJARAH
TELAH TERBIT BUKU JAM HIJRIYAH TERBARU,
TELAH TERBIT BUKU JAM HIJRIYAH TERBARU, DENGAN TERBITNYA BUKU INI MAKA AKAN MELENGKAPI BUKU-BUKU SEBELUMNYA YANG MENGKAJI PENANGGALAN/WAKTU SECARA ISLAM DENGAN KAJIAN ILMIAH DAN DALIL-DALIL AL-QURAN.
TENTUNYA KONTROVERSI AKAN TIMBUL DAN BUKAN DI SEMUA LAPISAN MASYARAKAT. DARI PARA ILMUAN DAN AHLI AGAMA SAMPAI MASYARAKAT AWAM DALAM MENYIKAPI KAJIAN INI.
SEMUA KEMBALI KEPADA KITA, HANYA ADA SATU HAL YANG HARUS KITA YAKINI...SESUNGGUHNYA ALLOH SWT TELAH MENETAPKAN PENANGGALAN /WAKTU BAGI UMMAT ISLAM KARENA ADA KAITAN ERAT DENGAN IBADAH-IBADAH YANG DI PERINTAHKANNYA.
DAN PERTANYAAN SAYA APA LANDASAN ILMIAH ATAUPUN DALIL YANG MENJADIKAN KITA TETAP MENGIKUTI PENETAPAN PENANGGALAN/WAKTU YANG ADA SAAT INI ?
JAM HIJRIYAH; Menguak Konsepsi Waktu dalam Islam
Penulis : E.Darmawan Abdullah
Isi : 232 halaman
Ukuran: 13.5 cm x 20,5 cm
Jenis Buku: Soft Cover
Cet : Th 2011
Harga Rp. 39.000,-
Deskripsi singkat:
Islam adalah agama universal yang ajarannya mencakup segenap lini kehidupan manusia. Tidak terkecuali tentang waktu. Islam memiliki sistem tata waktu sendiri (Jam Hijriyah) yang sedikit banyak berbeda dengan sistem tata waktu yang kita pakai sekarang ini (Greenwich Mean Time-GMT) yang kini berlaku di semua negara. Jam Hijriyah begitu populer pada zaman kekhalifahan namun kemudian hilang diterjang peradaban Masehi.
Banyak ayat Al-Qur'an dan hadits yang secara implisit memberi penjelasan tentang hal itu, namun sayangnya banyak umat Islam yang masih tidak mampu menangkap makna sesungguhnya dari ayat-ayat dan hadits tersebut. Umat Islam belum menyadari bahwa mereka memiliki konsepsi waktu yang lebih baik dari peradaban manapun.
Kita sering berdebat masalah kapan mulai puasa dan hari raya. Sehingga menjadi polemik di antara kalangan kita sendiri. karena selama ini berpatokan pada waktu GMT. Kita sebagai umat Islam semua berkiblat ke Makkah, seharusnya waktu pun perpatokan pada waktu Makkah pula (Mekkah Mean Time-MMT).
Penulis buku ini berupaya menguraikan dasar-dasar pemikirin atau filosofi dasar tentang
Label: Jam Hijriyah
Buku
Langganan:
Postingan (Atom)