JA

TERIMALAH TAUBATKU

Saudara-saudaraku, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Semua orang pasti pernah berbuat dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang rajin bertaubat kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dia Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Az-Zumar [39] : 53).
Saudara-saudaraku, kezaliman apa pun yang pernah kau lakukan, maka ketahuilah bahwa pintu ampunan Allah sangatlah lebar. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Rabbmu adalah pemilik ampunan bagi umat manusia atas kezaliman mereka, dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar keras siksanya.” (QS. Ar-Ra’d [13] : 6).
Saudara-saudaraku, kemanakah hendak kau cari ampunan itu kalau bukan kepada-Nya yang berada di atas langit sana. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Rabbmu adalah pemilik ampunan sekaligus pemilik siksaan yang amat pedih.” (QS. Fushshilat [41] : 43).
Saudara-saudaraku, tidakkah engkau ingin termasuk orang-orang yang dicintai-Nya, tidakkah engkau ingin menjadi orang yang diampuni kesalahan dan dosa-dosanya? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang rajin bertaubat dan (Allah) mencintai orang-orang yang suka membersihkan diri.” (QS. Al-Baqarah [2] : 222).
Saudara-saudaraku, apakah kamu enggan untuk bertaubat dan menerima ampunan dari-Nya? Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Apakah mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan meminta ampunan-Nya. Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Maa’idah [5] : 74).
Saudara-saudaraku, apakah kita tidak ingin terbebas dari azab yang sangat pedih? Apakah kita tidak ingin mendapatkan kebaikan? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Apabila kalian bertaubat maka itulah yang lebih baik bagi kalian. Apabila kalian justru berpaling, ketahuilah bahwa kalian tidak akan bisa melemahkan Allah, dan berikanlah kabar gembira untuk orang-orang kafir bahwa mereka akan mendapatkan siksa yang amat pedih.” (QS. At-Taubah [9] : 3).
Saudara-saudaraku, kembalilah kepada Dzat Yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, sungguh Dia tidak akan menyia-nyiakan doa dan amal-amal kalian. Nabi Syu’aib ‘alaihis salam memerintahkan kepada kaumnya, sebagaimana tercantum dalam ayat (yang artinya), “Mintalah ampunan kepada Rabb kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya, sesungguhnya Rabbku Maha pengasih lagi Maha penyayang.” (QS. Hud [11] : 90).
Saudara-saudaraku, marilah kita sambut kebahagiaan dan kesuksesan hidup dengan senantiasa bertaubat kepada-Nya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, agar kalian berbahagia.” (QS. An-Nur [24] : 31).
Saudara-saudaraku, tidak inginkah kita amal-amal buruk dan kemaksiatan kita terhapus dan dimaafkan oleh Allah kemudian Allah gantikan dengan kebaikan dan ketaatan kepada-Nya? Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan melakukan amal salih, maka mereka itulah orang-orang yang akan diganti kejelekan mereka dengan kebaikan. Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (QS. Al-Furqan [25] : 70).
Saudara-saudaraku, marilah kita gapai ampunan Allah dan keberuntungan dari-Nya dengan taubat yang murni, iman yang tulus dan lurus, serta amal yang ikhlas dan mengikuti tuntunan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Adapun orang yang bertaubat, beriman, dan beramal salih, maka semoga saja dia termasuk golongan orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Qashash : 67).
Saudara-saudaraku, Allah Maha mengetahui isi hati kita dan keinginan-keinginan yang terbetik di dalamnya. Tidakkah kita tergerak untuk segera menyambut ampunan-Nya dan bersimpuh di hadapan-Nya untuk memperbaharui taubat kita. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dialah (Allah) yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan. Allah Maha mengetahui apa yang kalian lakukan.” (QS. Asy-Syura [42] : 25).
Ya Allah, terimalah taubat hamba-hamba-Mu ini… Sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat lagi Maha penyayang.



Doa ku padaMu Yaa Rabb


Ya Allah, ampunilah kami, orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama, sahabat-sahabat kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang berbuat baik kepada kami dan bagi kaum muslimin muslimat, mukminin dan mukminat, wahai Rabb penguasa alam semesta. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar doa. Amin


Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memelihara wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, Ya Allah peliharalah wajah kami dengan kemudahan rezeki dan jangan Engkau merendahkan kami dengan kesempitan rezeki-Mu. Maka peliharalah diri kami dari meminta-minta hajat kami kecuali kepada-Mu dengan kemurahan dan kaunia-Mu. Wahai dzat yang paling penyayang. Amin

Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu kami mohon pertolongan, terimalah doa kami, Wahai Rabb Sekalian Alam. Amin

Ya Allah, peliharalah kami dari musibah yang Engkau turunkan, berikanlah kami nikmat-nikmat-Mu dan jadikanlah kami hamba-hamba yang mendapatkan kebaikan, bukan hamba-hamba yang mendapat ujian, dengan rahmat-Mu, Wahai yang paling penyayang diantara yang penyayang. Anugerahkan kepada kami kesehatan lahir dan bathin. Amin

Wahai Yang Maha Lembut, Rabbku, ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat lahi Maha Penyayang.Amin

Ya Allah, yang melepaskan kesulitan, yang menghilangkan kesedihan, yang memenuhi permohonan orang-orang yang dalam keadaan terpaksa, Yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan akhirat. Amin



Kalender Masehi-Hijriah 1901-2100 M

KALENDER 1901 M SAMPAI 2100 M
Dalam mencatat kejadian-kejadian penting seperti hari kelahiran, pernikahan serta moment penting lainnya kadangkala kita hanya mencatat tanggal Masehinya saja. Ketika mencatat hari kelahiran kita, orang tua kita biasanya hanya mencatat tahun Jawanya saja, seperti tahun Jim, tahun Alif dan lain-lainnya.
Dalam meneliti kronologi sejarah kita kadang kala dibuat pusing, karena data ada kadang kala hanya berupa momen kejadian alam seperti gerhana, baik matahari maupun gerhana bulan. Dan ada kalanya data yang ada berupa penanggalan, seperti penanggalan Jawa atau Arab (Hijriyah Qomariyah) saja, dengan tanpa dilengkapi penanggalan lainnya. Kadang hanya kondisi musim kala itu atau dalam kalender jawa disebut Pranoto Mongso.
Untuk membantu kesulitan para peneliti sejarah, berikut saya buat kalender mulai tahun 1901 M. sampai 2100 M. Kalender ini saya generate dari program kalender yang saya susun dengan worksheet excel.
Kalender ini memuat berbagai kalender, mulai Kalender Hijriyah Qomariyah (Hijri lunar calendar), Kalender Hijriyah Syamsiyah (Hijri solar calendar), Kalender Masehi (Gregorian calendar), Neptu Jawa (Jumlah neptu hari dan pasaran), Kalender Jawa (Asapon), Pasaran Jawa / Hari Jawa (day of Java), serta Pranoto Mongso Jawa (season of Java).
Kalender ini juga dilengkapi dengan prakiraan hari libur yang berlaku di Indonesia, diantaranya :


  • Tahun Baru Hijriyah


  • Tahun Baru Imlek


  • Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka


  • Maulid Nabi Muhammad SAW


  • Wafat Isa Al-Masih


  • Kenaikan Isa Al-Masih


  • Hari Raya Waisak


  • Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW


  • Hari Kemerdekaan RI


  • Hari Raya Idul Fitri


  • Hari Raya Idul Adha


  • Hari Raya Natal

  • Perhitungan kalender serta Hari libur ini berdasarkan kalkulasi matematik dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
    1. Perhitungan kalender Hijriyah Qomariyah berdasarkan metode Irsyadul Murid dengan markas GRESIK CONDRODIPO INDONESIA, Bujur 112° 37′ 2,5″ BT, Lintang 7° 10′ 11,1″ LS, Time Zone 7. Kriteria awal bulan berdasarkan ketinggian hilal di awal bulan yang sudah mencapai 2° derajat secara haqiqi mar’I (true visible of horizon) pada saat Maghrib.
    2. Perhitungan kalender Hijriyah Syamsiyah berdasarkan metode dari Syeikh Yasin Al-Padangi, dengan patokan awal tahun berdasarkan pembangunan masjid Quba’ pada hari Selasa Pon, 9 Robi’ul Awal tahun -1 H. / 21 September 622 M. dimana posisi matahari pada saat itu mulai bergeser dari buruj Sunbulah ke arah buruj Mizan.
    3. Perhitungan kalender Masehi berdasarkan kriteria kaisar Ugo Buogompagni yang berkuasa pada tahun 1502-1585 M. terkenal dengan sebutan Gregorius VIII.
    4. Kalender Jawa, Pasaran, dan Neptu berdasarkan kriteria Asapon, dimana 1 Suro tahun alip adalah hari Selasa Pon.
    5. Hari Raya Waisak berdasarkan kalender Budha aliran Theravada dengan Markas Jawa, time zone +7.
    6. Hari Raya Nyepi berdasarkan kalender Caka Bali dengan system Malamasa, dihitung dg Markas Bali, time zone +7.
    7. Tahun Baru Imlek berdasarkan kalender Konghucu dengan kaedah konjungsi (New Moon) system Jean Meeus dengan markas Beijing 120° BT time zone +8.
    8. Wafat dan kenaikan Sibhi Isa Al-Masih berdasarkan Konsili Nicea dengan kaedah perhitungan dari Carl Friedrich Gauss menggunakan Gregorian Calendar .

    Mudah mudahan jeri payah kami menyusun kalender ini ada guna dan manfaatnya sehingga menjadi pahala yang bisa kami persembahkan kepada kedua orang tua kami, Ibu Asma Aqib serta Bapak Achmad Zahid Sahlan. Ampunilah segala dosa orang tua kami dan terimalah amal baik kedua orang tua kami, masukkanlah mereka kedalam surgamu bersama para nabi dan orang-orang yang sholeh.
    Apresiasi yang tinggi tak lupa kami sampaikan kepada istri tecinta, Khoirun Nisak yang telah merawat dan membimbing anak-anak kami sehingga terluang waktu kami untuk menyusun kalender ini.
    Kasih dan sayang juga tak terlupakan kepada kedua buah hati kami (Zahwah & Afrah) yang telah banyak kehilangan waktu luang nan riang bersama ayahnya di masa-masa pertumbuhannya, kehilangan waktu canda dan tawa di masa manjanya seorang anak seusianya. Semoga kelak menjadi anak-anak yang sholichah, menjadi pejuang-pejuang Islam yang mengharumkan agama, bangsa dan negara, Amiin.
    kami mengharap banyak koreksi dari antum semua sebagai bahan masukan untuk obsesi kami berikutnyaa yaitu penyusunan kalender zaman nabi yakni sejak tahun kerosulannya sampai awal Khulafaarur Rosyidin.
    kalender masehi-hijriah
    KETERANGAN KALENDER
    kalender masehi-hijriahA  : Kalender Hijriyah Qomariyah (Hijri lunar calendar)
    B  : Kalender Hijriyah Syamsiyah (Hijri solar calendar)
    C  : Kalender Masehi (Gregorian calendar)
    D  : Neptu Jawa / Jumlah neptu hari dan pasaran
    E  : Kalender Jawa (Asapon)
    F  : Pasaran Jawa / Hari Jawa (day of Java)
    G  : Pranoto Mongso Jawa (season of Java)

    DOWNLOAD


    Anda bisa mengkopi sebagian atau seluruh kalender ini dengan syarat :
    1. Tidak menghilangkan asal usul kalender ini dengan merubah pembuat kalender ini
    2. Tidak untuk diperjualbelikan yang bersifat menguntungkan pribadi
    Untuk download, klik kanan tahun yang dimaksud lalu pilih Save Target As.

    KALENDER 1901-1950
    1901 1902 1903 1904 1905 1906 1907 1908 1909 1910
    1911 1912 1913 1914 1915 1916 1917 1918 1919 1920
    1921 1922 1923 1924 1925 1926 1927 1928 1929 1930
    1931 1932 1933 1934 1935 1936 1937 1938 1939 1940
    1941 1942 1943 1944 1945 1946 1947 1948 1949 1950
    KALENDER 1951-2000
    1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1960
    1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1970
    1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980
    1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990
    1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000
    KALENDER 2001-2050
    2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
    2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
    2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
    2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040
    2041 2042 2043 2044 2045 2046 2047 2048 2049 2050
    KALENDER 2051-2100
    2051 2052 2053 2054 2055 2056 2057 2058 2059 2060
    2061 2062 2063 2064 2065 2066 2067 2068 2069 2070
    2071 2072 2073 2074 2075 2076 2077 2078 2079 2080
    2081 2082 2083 2084 2085 2086 2087 2088 2089 2090
    2091 2092 2093 2094 2095 2096 2097 2098 2099 2100


    KALENDER LENGKAP 1901-2199 EXCEL
     Sumber : http://moeidzahid.site90.net/kalender.htm

    Arti Nama-Nama Bulan Hijriyah

    Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran matahari.
    Add caption
    Penetapan kalender Hijriyah dilakukan pada jaman Khalifah Umar bin Khatab, yang menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah.
    Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29 - 30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah Subhana Wata'ala: ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS : At Taubah(9):36).
    Sebelumnya, orang arab pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah di tahun gajah.
    Abu Musa Al-Asyári sebagai salah satu gubernur di zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam. Ada yang mengusulkan berdasarkan milad Rasulullah saw. Ada juga yang mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul. Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah).
    Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa hijrahnya Rasulullah saw.
    Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku di masa itu di bangsa Arab.
    Orang Arab memberi nama bulan-bulan mereka dengan melihat keadaan alam dan masyarakat pada masa-masa tertentu sepanjang tahun. Misalnya bulan Ramadhan, dinamai demikian karena pada bulan Ramadhan waktu itu udara sangat panas seperti membakar kulit rasanya. Berikut adalah arti nama-nama bulan dalam Islam:
    MUHARRAM, artinya: yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharram, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tesebut berlaku sampai masa awal Islam.
    SHAFAR, artinya: kosong. Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.
    RABI'ULAWAL, artinya: berasal dari kata rabi’ (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah meninqgalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam, antara lain: Nabi Muhammad saw lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini juga.
    RABIU'ULAKHIR, artinya: masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan.
    JUMADILAWAL nama bulan kelima. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama). Penamaan Jumadil Awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, di mana mulai terjadi kekeringan.
    JUMADILAKHIR, artinya: musim kemarau yang penghabisan.
    RAJAB, artinya: mulia. Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini, antara lain dengan melarang berperang.
    SYA'BAN, artinya: berkelompok. Penamaan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).
    RAMADHAN, artinya: sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut dalam Al-Quran, Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka keistimewaan. Hal itu dikarenakan peristiwa-peristiwa peting seperti: Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran pertama kali, ada malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi nilainya, karena para malaikat turun untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang beribadah, bulan ini ditetapkan sebagai waktu ibadah puasa wajib, pada bulan ini kaurn muslimin dapat rnenaklukan kaum musyrik dalarn perang Badar Kubra dan pada bulan ini juga Nabi Muhammad saw berhasil mengambil alih kota Mekah dan mengakhiri penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik.
    SYAWWAL, artinya: kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling bermaaf-maafan. Itulah yang mernbahagiakan.
    DZULQAIDAH, berasal dari kata dzul (pemilik) dan qa’dah (duduk). Penamaan Dzulqaidah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatmnya dengan duduk-duduk di rumah.
    DZULHIJJAH artinya: yang menunaikan haji. Penamaan Dzulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji.
    (sa/kaskus/bdm.am.ac/imerzone)