JA

Thawaf Quartz, jejak waktu Islami yang sempat sirna

Jam Dinding Energi Thawaf (counter clockwise).





"Dan Ingatlah hamba-hamba KAMI, Ibrahim, Ishak, dan Ya'kub yang mempunyai karya- karya besar dan ilmu pengetabuan (visi) yang jauh ke depan" (QS. Shaad (38): 45)


"Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar BaituLLAAH bersama Ismail (seraya berdoa) : Ya RABBKu , kabulkanlah daripada Kami (QS. Al Baqarah (2) : 127)



BaituLLAAH dan karya besar Nabi Ibrahim sangat identik dengan prinsip memuliakan yang kanan sebagaimana cara berthawaf yang berputar dari arah kanan ke kiri. Dan itulah yang menghasilkan energy kebaikan bagi Ka'bah dan keadaan sekitarnya sebagaimana Nash berikut ini :

"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah BaituLLAAH yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua insan." (QS. Ali 'Imran: 96)

Berdasarkan Nash tersebut diatas maka dapat juga disimpulkan bahwa pergerakan berputar dari kanan ke kiri merupakan petunjuk bagi insane, hendaknya orang orang yang berakal memahami dan mengimanai hal ini. Hal yang menjelaskan keutamaan wilayah kanan ini sangatlah banyak lagi shahih, sebagaimana dijelaskan sebagai berikut :

"Dari AbdulLLAAH ia berkata:'Aku melihat RasuluLLAAH SAW menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.'" (Hadits Shahih, riwayat Abu Dawud no. 1502, dan at Tirmidzi no. 3486, Shahiih at Tirmidzi III/146 no. 2714, Shahiih Abi Dawud I/280 no. 1330, al Hakim I/547, al Baihaqi II/253).

Al-Qur'an sebagai sumber hukum Islam menyebutkan penggolongan insane di akhirat kelak. Menariknya, ialah penggolongan tersebut menjadi dua golongan. Pertama, golongan yang menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanan. Golongan pertama ini sangat identik dengan orang-orang baik, taat kepada ALLAAH, dan memperoleh keselamatan, kebahagiaan, kenikmatan dan keberuntungan di akhirat kelak. Begitu gembiranya atas hasil catatannya yang baik, mereka berkemauan memperlihatkannya kepada orang lain. Kalam ALLAAH:

"Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)". [al-Hâqqah/69:19]

Sebaliknya, golongan yang menerimanya dengan tangan kiri. Mereka ini kumpulan orang yang dirundung kesedihan dan perasaan hancur karena buruknya catatan yang terkandung di buku amalan mereka. Allah ALLAAH berkalam :

"Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini)". [al-Hâqqah/69:25]

Imam an-Nawawi berkata: "Disunnahkan menggunakan tangan kanan dalam perkara-perkara yang mengandung segi kemuliaan. Dan sebaliknya, menggunakan tangan kiri dalam urusan yang mengandung kejelekan" . Syarhu Riyâdhish Shâlihîn (4/169)

Dari AbduLLAAH bin 'Umar bahwa RasuluLLAAH SAW bersabda:

"Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika dia minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya. Karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula." (HR. Muslim no. 3764)

Dasarnya, hadits 'Aisyah yang diriwayatkan Imam al-Bukhâri dan Imam Muslim, ia berkata:
"Nabi lebih menyukai menggunakan sebelah kanan dalam urusan-urusan beliau; dalam mengenakan sandal, menyisir dan besuci"

Maksudnya, dalam bersuci (berwudhu atau mandi besar) terlebih dahulu mendahulukan tangan kanan dan kaki kanannya (atau anggota tubuh bagian kanan). Demikian pula dalam menyisir rambut, beliau memulai dari sisi kanan. Dalam menggunakan sandal pun, beliau memulainya dengan kaki kanan. Syarhu Riyâdhish Shâlihîn (4/180)

Dari Aisyah : "Nabi SAW suka memulai dari sebelah kanan saat mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam seluruh aktifitas beliau." (HR. Al-Bukhari no. 5926 dan Muslim no. 268)

Dari Anas bin Malik : "RasuluLLAAH SAW diberi minum susu campur air, sementara di sebelah kanan Beliau ada seorang badui dan di sebelah kiri beliau ada Abu Bakr. Maka Beliau minum kemudian Beliau berikan (sisanya) kepada orang badui tersebut. Beliau bersabda: "Hendaknya dimulai dari sebelah kanan dahulu dan seterusnya." (HR. Al-Bukhari no. 5619 dan Muslim no. 29029)

Adalah Ilmu tertua yang ALLAAH tetapkan dalam hukum alam ( sunnatuLLAAH ) adalah sesuatu yang berkaitan dengan putaran berlawanan arah jarum jam. atau putaran dari kanan ke arah kiri . Ka'bah adalah pusat perputaran ibadah thawaf yang dilakukan berlawanan dengan perputaran jarum jam. Selain merupakan syari'at yang sudah ditetapkan ALLAAH, di dalam perputaran ini juga terdapat keajaiban ilmiah. Di antaranya, diperolehnya energi positif yang dihasilkan oleh pusaran Ka'bah, yang dalam ilmu fisika dikenal teori Hukum Loren.

Dalam ilmu teori lintasan sejarah bumi (geologi) juga telah disepakati bahwa ALLAAH SWT menciptakan dunia ini diawali dengan penciptaan Kabut Nebula, dan putaran kabut nebula juga berlawanan arah jarum jam. Karena memang ALLAAH SWT menciptakan alam semesta dengan hukum putaran ke arah kiri ( berlawanan dengan arah jarum jam), seperti itulah yang ada pada putaran nebula. Lalu kemudian ALLAAH mengadakan pemisahan nebula tersebut menjadi dua jenis yang berbeda. Dalam istilah fisika kimia ini bias disebut daya inversitas. Atau pembalikan, dalam visualisasi bahasa atau kamus maka inversi berarti obyek yang terinversikan maka akan berbelah menjadi lawan dan kebalikan, yang akhirnya dengan ini terjadilah materi dan anti materi.Dalam istilah asy Syar'iyyah ini disebut al Furqan (pembeda).

Kemudian DIA menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,..." (Al Fushshiilat, 41: 11)

" Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian KAMI pisahkan keduanya. Dan dari air KAMI jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? " . ( Al-Anbiya : 30 )

Kalau kita cermati lagi kata Dan dari air KAMI jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka dapatlah difahami bahwa pemisahan atau inversitas tersebut juga menggunakan sarana air sehingga dengannya terciptalah kehidupan baru. Karena memang proses inversitas dengan polarisasi cahaya dapat membentuk sifat basa dan asam, bahkan inti sel mahluk, yakni DNA (Deoxyri Nucleus Acid) melakukan gerakan berputar ke kiri, begitu juga rotasi bumi, matahari, dan gugusanya. Galaksi dan seluruh semesta alam melakukan gerakan berputar ke kiri sebagai peng-kudusan (mensucikan) ALLAAH SWT.

Teori Nebula . Teori ini juga diyakini dan dikembangkan oleh Immanuel Kant (Jerman) tahun 1775 dan Pierre Simon de Laplace (Prancis) tahun 1799. Menurut teori ini, awalnya tata surya adalah berupa gumpalan kabut (nebula) yang berputar. Mula-mula putaran kabut lambat. Karena adanya perputaran, volume dan suhu gumpalan berkurang dan akhirnya kabut ini menggumpal di pusat putaran, membentuk lempengan padat. Lempengan ini berputar semakin cepat sehingga ada bagian lempengan yang terlempar keluar dan kemudian mengalami penurunan suhu. Bagian yang terlempar ini kemudian menjadi planet-planet dan anggota tata surya lainnya. Inti kabut terus memadat, menjadi matahari.

Didalam disiplin ilmu kimia fisika biologi ada dikenal dengan istilah pemutaran bidang cahaya dekstrorotari (memutar kekanan) dan levorotary (memutar kekiri). Larutan yang memutar bidang polarisasi cahaya kekanan disebut dekstrorotatori (Latin : dexter, "kanan"), dan yang memutar bidang polarisasi cahaya kekiri disebut levorotatori (Latin : leaves, "kiri"). Arah perputaran ditandai oleh (+) untuk dekstrorotatori dan (-) untuk levorotatori.

Bumipun berputar dari kanan ke kiri (proyeksi tehadap matahari), Balap mobil, atletik maupun balap sepeda di velodrome semuanya berputar dari arah kanan kekiri. Ini semua bukan hanya kebetulan tetapi telah dipertimbangkan oleh para akhli (pemikir-pemikir) bahwa menentang fitrah alam adalah bentuk "pemberontakan" terhadap sesuatu yang Haq.. Disisi lain, ternyata jutaan orang yang berthawaf mengelilingi Ka'bah juga menghasilkan energi yang besar. Dari mana asalnya? Di dalam ilmu Fisika kita mengenal suatu kaidah yang disebut Kaidah Tangan Kanan. Kaidah Tangan Kanan mengatakan : Jika ada sebatang konduktor (logam) dikelilingi oleh listrik yang bergerak berlawanan dengan jarum jam, maka di konduktor itu akan muncul medan gelombang elektromagnetik yang mengarah ke atas. Nah kemampuan energy potensial dari perputaran dari kanan keiri inilah yang menyebabkan naiknya amal kebaikan kita juga.

DIA mengatur urusan dari langit kepada bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-NYA dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitungan kamu. (QS 32:5)

Sejumlah ulama dan pakar ilmu Islam menyerukan agar Waktu Mekkah dipakai
untuk menggantikan GMT atau Greenwich Mean Time. Alasan mereka adalah kota Mekkah memang benar-benar berada di pusat dunia.

Himbauan itu dikemukakan dalam sebuah konperensi di Qatar yang berjudul,
Mekkah Pusat Dunia, Teori dan Praktek. Seorang pakar Geologi berpendapat bahwa Mekkah berada di titik lintang yang persis lurus dengan titik magnetik Kutub Utara, jadi tidak seperti
garis lintang lainnya. Dia mengatakan bangsa Inggris menetapkan GMT untuk seluruh dunia ketika negara itu masih merupakan kekuatan kolonial yang besar.

Seorang ulama terkemuka, Sheikh Youssef Al Qaradawy, mengatakan sains
modern akhirnya menunjukkan bukti bahwa Mekkah berada di pusat bumi yang sebenarnya,yang sekaligus merupakan bukti tentang keagungan arah Kiblat. Konperensi di Qatar itu juga membahas temuan seorang Muslim Perancis yang disebut arloji Mekkah.

Arloji itu dilaporkan berputar berlawanan dengan arah jarum jam Konperensi Qatar merupakan bagian dari upaya dunia Islam untuk mencari bukti-bukti mengenai sains dari kitab suci Al Qur'an.Kecenderungan ini disebut Ijaz Al-Qur'an yang kasarnya berarti
keajabaiban naskah kitab suci. Ide dasarnya adalah bahwa kebenaran ilmiah sudah tertera dalam Al Qur'an, dan merupakan tugas para ilmuwan untuk mencari bukti yang sudah
ada dalam ayat-ayatnya.

Berdasarkan analogi kesejajaran, diketahui bahwa aliran magnet bumi berasal dari kutub utara menuju kutub selatan dan aliran aura manusia berasal dari ubun-ubun kepala menuju tulang ekor. Jika insan ingin sehat dengan memanfaatkan magnet bumi, maka hendaknya ia tidur dengan posisi kepala diutara dengan wajah menghadap kiblat, sehingga magnet bumi akan membantu aliran energy potensial kita. Dan dengan posisi kepala kita di utara, maka kita mengetahui bahwa bumi berputar dari barat ke timur, yang berarti dari kanan ke kiri atau berlawanan arah jarum jam (counter clockwise).

Untuk menjaga kesehatan dan mempercepat proses pengobatan, hendaknya posisi tidur membujur ke utara ( kepala di utara ), agar kutub aura kita selaras dengan kutub magnet bumi. Hal ini akan membawa kepada deep sleeping, yaitu tidur yang sangat pulas. Walau sehari hanya 5 menit, deep sleeping akan membantu hormon hipofisa bekerja maksimal, mengontrol seluruh hormon dan menyeimbangkanya. keseimbangan hormon akan membawa pada keseimbangan metabolisme tubuh yang berarti sehat. Arah putaran evolusi sama dengan rotasi, berlawanan arah jarum jam.

"DIA lah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar dalam garis edarnya" (QS : 21:33).

Dalam ilmu mikro cosmos, disepakati bahwa partikel terkecil adalah proton, netron dan elektron. Sebagaimana hukum Rutherford bahwa sebagian besar ruang dalam atom adalah "ruang kosong", dan terdapat massa yang terkonsentrasi pada pusat atom yang bermuatan positif dimana ukurannya 10.000 kali lebih kecil dibanding ukuran keseluruhan bagian atom. Sama seperti semua materi, elektron memiliki sifat bak partikel maupun bak gelombang sehingga ia dapat bertumbukkan dengan partikel lain dan berdifraksi seperti cahaya.

Proton yaitu partikel bermuatan positif berada di tengah sebg=agai inti, sedangkan elektron dengan massa yang jauh lebih kecil dan bermuatan negatif berada di kulit, berputar mengelilingi inti.

Listrik adalah elektron yang mengalir. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Akan mudah menganalogikan aliran listrik dengan aliran air. Jika air mengalir karena beda ketinggian (energi potensial), maka Konsep yang sama akan belaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial (dinyatakan dengan satuan volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar beda potensial akan semakin besar pula arus yang mengalir.

Elektron mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Dalam pergerakan tersebut, ternyata akan menghasilkan medan magnet. Dengan kaidah tangan kanan, akan lebih memudahkan mengetahui arah aliran listrik dan arah medan magnet. Jika ibu jari sejajar dengan arah arus, maka jari-jari akan sejajar dengan arah medan magnet. Untuk menentukan arah medan magnet disekitar penghantar berarus digunakan : Kaidah tangan kanan, dengan ketentuan : arah ibu jari menunjukkan arah arus listrik dan arah lipatan jari yang lain menunjukkan arah medan magnet



Untuk menentukan arah medan magnet disekitar penghantar berarus digunakan : Kaidah tangan kanan. Maka, jika kutub magnet bumi berasal dari kutub utara menuju ke selatan, maka jari-jari pada kaidah tangan kanan kita arahkan sejajar dengan arah magnet bumi, yaitu mengarah ke selatan dan secara otomatis ibu jari menunjukkan bahwa elektron mengalir dari barat ke timur yang berarti sama dengan arah putaran bumi yaitu berlawanan arah jarum jam.

Bila kita perhatikan dunia tanam-tanaman, sering kita menjumpai tumbuhan merambat, semisal sirih, kacang panjang, melati, waluh , anggur dll. Semua tanaman merambat dalam dunia herbal adalah tanaman yang mengandung energi dingin Maka kalau kita pegang buah ketimun, semangka, tomat, anggur dan waluh atau pun bunga melati semuanya terasa dingin.

Tanaman ini jika mendapatkan sesuatu yang bisa dirambati, secara naluriah mereka akan membelit (melilit) dan naik ke atas. Untuk mengetahui apakah arah putaran tanaman yam merambat serah jarum jam ataukah berlawanan arah jarum jam, maka kita harus melihatnya dari sisi atas.

Biasanya yang merambat searah jarum jam adalah karena tanaman yang dirambati dari jenis yang sama (sama-sama bersifat dingin dan biasanya sama-sama tanaman yang tidak berkayu). Sebagai mana yang kita ketahui jika jenis energinnya sama ( sama-sama dingin ), maka akan terjadi energi saling menolak. Maka tumbuhan yang merambat ini akan tertolak dan bermaksud meloncat untuk mencari tanaman lain yang punya kayu ( bersifat Panas). dan ternyata arah rambatan dalam kasus seperti ini adalah searah jarum jam.

Semua tanaman merambat yang mendapatkan pohon yang kuat dan keras, secara alamiah akan membelit berlawanan arah dengan jarum jam. Agar kuat secara alamiah harus saling melilit, hingga mendapatkan pokok yang kuat untuk dijadikan rambatan. Untuk Tanaman merambat yang sehat dan pohon yang dirambatipun sehat, kuat berkayu dan mempunyai energi panas maka tanaman ini akan merambat berlawanan arah jarum jam.

Thowaf atau Thawaf adalah salah satu rukun ibadah haji. Ada yang hukumnya wajib dan ada yang hukumnya sunnah. Tetapi kesemuanya harus berputar mengelilingi ka'bah berlawanan arah jarum jam.

Kalau juga kita perhatikan angin Tornado atau angin puting belung yang mampu mengangkat rumah dan membuangnya ke atas, berputar berlawanan arah jarum jam, demikianlah betapa banyak penjelasan bahwa arah perputaran berlawanan jarum jam akan menghasilkan energi yang sangat baik.

PEMERINTAH Arab Saudi konon sedang merampungkan proyek ambisius untuk menggeser Greenwich Mean Time (GMT) sebagai pusat wak-tu dunia. Sebuah menara jam raksasa yang lima kali lebih besar dari Big Ben di London sedang dibangun di Kola Makkah. Meski begitu, sejumlah astronom menyebut proyek itu cenderung proyek mercusuar jam terbesar dan gedung tertinggi di dunia daripada upaya menjadikan Makkah (yang berbeda 3 jam dari GMT (GMT+3) sebagai pusat waktu dunia. Sebab Arab Saudi sendiri tidak menawarkan konsep riil soal upaya itu.

Memang gagasan menjadikan Makkah sebagai pusat waktu dunia bukan hal baru, tapi sudah lama menjadi perdebatan. Di Indonesia, gagasan itu antara lain pernah disampaikan almarhum Bambang E Budhiyono, penulisbuku "Kabah Universal Time dan Jadual Ibadah Ummat

Islam". Bambang yang ad. i lili doktor Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menyukai astronomi dan komputer mengusulkan perubahan GMT ke KUT (kabah Universal Time). Banyak yang setuju tapi banyak yang tidak setuju dengan berbagai alasan termasuk di antara umat Islam sendiri.

Berikut pemikiran Bambang E Budhiyono dan sejumlan tanggapannya yang mungkin bisa memperkarya pengetahuan kila soal KUT.

Dalil ilmiah

GAGASAN mengganti sistem GMT yang dipakai sebagai acuan tatawaktu dunia saat ini menjadi sistem Kabah Universal Time (KUT) mungkinaneh bagi sebagian orang. Tapi bagi almarhum Bambang E Budhiyono, gagasan itu punya dalil-dalil ilmiah yang ku.it. dan AI-Quran serta As-Sunnah untuk diterapkan secara luas di kalangan umat Islam dunia. Apa saja dalil-dalil itu? Benarkah gagasan ini bukan sekadar transformasi linear pergeseran koordinat meridian 0° dari Kota Greenwich ke arah "kanan" (ke Kabah di Kota Makkah) sejauh 40 satuan derajat (+40° Bujur Timur Greenwich) pada bidang proyeksi Mercalor? Lalu betulkah selama ini umat Islam di seluruh dunia sudah terkecoh dengan sistem yang keliru, sehingga perlu menata-ulang jadwal

waktu ibadah harian umat Islam di Indonesia dan umat Islam yang berkedudukan di wilayah di antara Masjidil Haram (terletak di meridian 40" BujurTimur/BT Greenwich) dan "Garis Tanggal Internasional" [IiUernationalDaie line atau meridian l80° Greenwich). Buku ini mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Bermula dari suatu malam di bulan Jumadil-Awal 1415 (Oktober 1994), Bambang E Budhi-yono kedatangan dua sahabat, salah satunya bernama Hants Abu Ukasyah, dan membawa oleh-oleh berupa beberapa buah "jam dinding" dengan bingkai terbuat dari kayu pinus limbah petikemas barang-barang impor -yang konon merupakan hasil rekayasa-ulang (re-engineering) mereka- berikut buku petun-juknya {"Jam Hijriyah Solar Time") yang ditulis oleh Hants Abu Ukasyah sendiri.

Yang unik pada jam dinding itu adalah semua jarumnya berputar dari kanan ke kiri, kebalikan dari arah perputaran jarum-ja-rum jam yang lazim kita kenal. Orang lazim menyebut gerakberlawanan arah jarum jam sebagai (counter clockwise). Keunikan lain yang ada pada sistem khronometer tersebut adalah pukul 000000 sebagai "awal hari" bukan dimulai dari "tengah malam," melainkan dari "petang." berimpit dengan pukul 1800 pada jam biasa.

Dari pertemuan dan oleh-oleh jam Hijriyah itu kemudian terjadi diskusi. Meskipun menyadari bukan atronomer profesional, penulis ketika itu mengaku sangat tertarik untuk mengkajinya. Layangan pikiran penulis ketika itu adalah bagaimana penjelasan kedua sahabat penulis itu dapat dijadikan hujjali (argumentasi) mengapa arah gerak bagi hal-hal yang baik harus dimulai dari kanan ke kiri (halaman 2). Selain itu, mereka pun mencoba mem-buka-buka berbagai kitab hadits. mencari kalau-kalau ada nash yang dapat pula dijadikan sebagai hujjali

Arah perputaran jarum "Jam FUhmh" dari kanan ke kiri tersebut juga sesuai dengan Sunnah Rasul, yakni "mendahulukan yang kanan dari yang kiri" dalam mengerjakan setiap pekerjaanyang baik-baik, baik pekerjaan iti a ini-, itklwwi maupun pekerjaan duniawi, termasuk ber-Tlvcuvqf mengelilingi Kabah dalam rangkaian ibadah haji di Masjidil-Hamm.

Oleh karena itu. "JainFUIvnh" dapat juga disebut "Jam Tha-wqf. Dalam urusan syariah, selain dalam ibadah Thawaf-yang arah putarannya dari kanan ke kiri (dilihat dari atas ke bawah atau dari posisi orang yang sedang ber-Thawqfi. menolehkan wajah ke kanan terlebih dahulu daripada menoleh ke kiri juga wajib dalam pengucapan dua kalimat salam sebagai akhir ibadah sholat. Rasulullah SAW. Dari kedua alasan tadi, tampaknya yang selama ini lazim kita sebut sebagai "clockwise" (oearahjarum jam) sebenarnya lebih tepat kita sebut "counter naturalwise" (bertentangan dengan arah gerak alamiah); sedangkan yang lazim kita sebut sebagai "counterclockwise" (kebalikan arah jarum jam) justru lebih tepat disebut "natural-wise" atau "FUhrahwise" (searah dengan gerak alami atau searah dengan gerak FUhmh].

Menurut penulis, umat Islam sebenarnya telah memiliki sistem tata-waktu sendiri, yakni sistem almanak qamariyah-syamsiyah (lunar and solar systems), yang temyata tidak terlalu banyak dipahami oleh umat Islam sendiri. Bagi umat Islam, sistem almanak qamariyalisyajrisiLjah mengatur antara lain mengenai jumlah hari dalam setahun, mengapa 12 bulan dalam setahun, dan satu minggu (week) yang terdiri atas tujuh hari, yang semuanya bukan karya manusia atau hasil rekayasa, hasil perhitungan ma-tematis-astronomis melainkan juga ketetapan Allah yang Maha Memiliki Ilmu, yang dapat pula Anda temui di dalam Al-Quran.

Dijelaskan, umat Islam di seluruh dunia mengakui keabsahan dan ketetapan [validity and applicability) sistem almanak syamsiyah yang membagi waktu satu tahun 365 hari, bukan karena penerapan tata waktu syamsiyah mumi yang digunakan sebagai dasar bagi sistem almanak Grogorian atau almanak Masehi sejak 4 Oktober 1582, tapi karena hal itu memang ditemui di dalam Al-Quran.

Buku "Kabah Universal Time dan Jadual Ibadah Ummat Islam", terdiri dari empat bab. Pada Bab I. Bambang E Budhi-yono sekitar awal munculnya gagasan KUT. Bab II dijelaskan mengenai konsepsi KUT, paradigma keterkecohan dan kembali kepada Kitabullah. Bab III dibahas awal hari bagi umat Islam meliputi sistem almanak Masehidan sistem almanak Hijriah, mujizat Falaqiyah dan Imsya-kiyah di balik peristiwa Hijrah, lalu pada Bab IV dijelaskan soal penampakan hilal terbaik dan penetapan.

Pandangan yang aneh itu. diakui penulis, pada bagian Pengantar, ketika mengisahkan tanggapan seorang cendikiawan Muslim dari ITB, yang menyebut konsepsi "Kabah Universal Time atau Kabah Meridian System" yang digagasnya sebagai "sekadar transformasi linear". Menurut profesor itu, hanya sekadar pergeseran linear awal hari dari meridian 180° Greenwich ke Meridian Nol Kabah atau pergeseran linear Meridian Nol Greenwich ke Meridian Nol Kabah. Bambang E Budhiyono bahkan dicibir. "Konsepsi itu akan merusak tatanan dunia yang sudah ada, dan menyulitkan semua orang, khususnya navigasi. Sebaiknya Anda tak perlu menyia-nyiakan umur untuk memikirkan yang bukan-bukan. Beribadah yang lebih baik sajalah!" katanya.

Padahal, menurut Bambang E Budhiyono, KUT ini bukanlah sekadar "transformasi linear" penggeseran koordinat meridian 0° dari kota Greenwich ke arah "ka-" nan" (ke Kabah di Kota Makkah) sejauh 40 satuan derajat (+40° Bujur Timur Greenwich) pada bidang proyeksi Mercator. Justru konsepsi ini pada hakikatnya adalah "transformasi liati dan pikimn" Ummat Islam dari "ke-tersesatan" dan "keterkecohan" untuk kembali kepada "JUIvalx" Al-Quran dan As-Sunnah; agar disempurnakan nikmat-Nya atas umat Islam dan agar umat Islam selalu mendapat petunjuk-Nya.

Lagi pula, mencoba memikirkan rahasia yang terkandung di dalam ayat-ayat-Nya guna kemaslahatan umat (khususnya untuk mengatur-ulang jadual ibadah umat Islam) bukanlah suatu tindakan "menyia-nyiakan waktu dan umur", tulis Bambang E Budhiyono. Keyakinan penulis akan gagasan ini terus berlanjut hingga kini, dengan sejumlah pihak pendukung yang terus melakukan sosialisasi.

Pertu kesepakatan

MENANGGAPI wacana ini. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, kemarin, menyebutnya sebagai ide baik, namun perlu ada kesepakatan dari sejumlah pihak, termasuk negara-negara di belahan dunia lain yang mengikuti acuan GMT.

Dia juga menyarankan perlu ada pertemuan khusus untuk membicarakan hal ini. "Nanti bersama pemerintah dibicarakan lagi," tutupnya.

Profesor riset astronomi dahastrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengakui, tidak mudah memindahkan acuan waktu dari GMT ke Makkah. Butuh kesepakatan internasional untuk itu, karena bisa menggeser garis bujur nol derajat, waktu serta mengubah hari dan penanggalan.

"Proyek jam raksasa Makkah Giant Clock lebih cenderung pada proyek yang bersifat seperti proyek mercusuar. Jadi unsur wah-nya yang ditonjolkan menjadi jam terbesar di dunia, termasuk gedung tertinggi kedua di dunia," katanya.

Tapi, menurutnya Thomas, dalam proyek itu tidak ada penawaran konsep soal Arab yang hendak menjadi pusat waktu dunia. Makkah yang berbeda 3 jam dari GMT (GMT+3) tetap dipakai.

"Pada jam giant clock itu sekadar menggunakan Jam itu tapi tidak ada konsep apa pun. Itu keinginan sebagian ulama yang ingin menjadikan Makkah sebagai rujukan waktu global. Konsep tidak ada bedanya dengan jam konvensional yang ada," kata dia. Untuk menggeser GMT ke Makkah. Thomas menjelaskan, bukan perkara yang mudah. Karena menggeser garis bujur nol derajat di Greenwich butuh konvensi atau kesepakatan internasional.

Terkait dengan waktu biasanya International Astronomi Union membuat konvensi karena mereka yang jaga waktu berdasarkan pengamatan astronomi," jelasnya.

Maka, Thomas menilai sementara ini keinginan Arab Saudi yang ingin menggeser GMT cenderung hanya utopia (mimpi) karena belum ada konsep waktu yang diusulkan.

"Itu proyek mercusuar, membangun jam raksasa yang dapat dilihat dari jarak sekian kilometer, dan pada saat azan di Masjidil Haram ada sinyal lampu yang dinyalakan hingga seluruh wilayah di sekitarnya melihat jam itu," tuturnya.

Bagi Arab Saudi, Makkah dianggap lebih tepat sebagai epi-sentrum dunia. Kota suci umat muslim tersebut diklaim sebagai wilayah tanpa kekuatan magnetik oleh peneliti Mesir seperti Abdel-Baset al-Sayyed. Artinya, jarum kompas tidak bergerak saat di Makkah.

"Itulah mengapa ketika seseorang berpergian ke Makkah atau tinggal di sana, mereka tinggal lebih lama dan lebih sehat karena hidupnya lebih sedikit dipengaruhi oleh gravitasi." jelas al-Sayyed. (jones)

Membiarkan atau mengikuti sistem penghitungan atau perputaran arah jam dari kiri ke kanan berarti kita telah menyerupai orang orang kafir dan musyrik yang sangat membenci wilayah kanan yang mulia, padahal ALLAAH dan RasuluNYA melarang kita untuk menyerupakan diri dengan mereka, sampai dengan masalah penetapan atau penunjukan waktu sekalipun :

"Kaum muslimin ketika telah menetap di Madinah, mereka berkumpul dan memperkirakan datangnya waktu shalat dan ketika itu belum ada seruan untuk shalat (belum ada adzan). Maka suatu hari mereka membicarakan hal tersebut. Sebagian mereka berkata: "Ambillah lonceng (dibunyikan sebagai tanda seruan untuk shalat) seperti loncengnya nashrani." Yang lain berkata: "Gunakan terompet seperti terompetnya yahudi." 'Umar berkata: "Apakah tidak sebaiknya kalian mengutus seseorang untuk memanggil manusia agar berkumpul untuk shalat?" RasuluLLAAH bersabda: "Wahai Bilal, bangkitlah, serukan adzan untuk shalat." (HR. Al-Bukhari no. 604 dan Muslim no. 277)

Batasannya, apabila perbuatan itu merupakan kebiasaan dan ciri khas orang-orang kafir maka tidak boleh bagi kita menirunya, karena meniru mereka berarti mencintai mereka secara tidak langsung. Sebagaimana Nash berikut :

"Artinya : Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya ALLAAH tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim" [Al-Maidah : 51]

"Barang siapa menyerupai sekelompok orang maka dia adalah bagian dari mereka" (HR Abu Daud no 4031, dinilai oleh al Albani sebagai hadits hasan shahih, Abu Dawud no. 3012, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Hijabul Mar'ah hal. 104 dan Al-Irwa no. 1269)

Dari Abu Sa'id Al-Khudri , RasuluLLAAH SAW bersabda: Kalian sungguh-sungguh akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sampai seandainya mereka masuk ke lubang dhabb [Dhabb adalah hewan melata yang hidup di padang pasir, serupa dengan biawak.], niscaya kalian akan masuk pula ke dalamnya. Kami tanyakan: "Wahai RasuluLLAAH (HR Al-Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya, kitab Ahaditsul Anbiya, bab Ma Dzukira 'an Bani Israil (no. 3456) dan Kitab Al-I'tisham bil Kitab was Sunnah, bab Qaulin Nabi r "Latattabi'unna sanana man kana qablakum" (no. 7320) dan Al-Imam Muslim dalam Shahih-nya, Kitab Al-'Ilmi (no. 2669) dan diberi judul bab oleh Al-Imam An-Nawawi dalam kitab syarahnya terhadap Shahih Muslim, bab Ittiba'u Sananil Yahudi wan Nashara)

RasuluLLAAH SAW juga bersabda yang senada dengan hadits di atas dalam hadits yang dibawakan oleh Abu Hurairah:

"Tidak akan tegak hari kiamat sampai umatku mengambil jalan hidup umat sebelumnya sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Maka ditanyakan kepada beliau: "Wahai Rasulullah, seperti Persia dan Romawi?" [Persia dengan raja mereka Kisra, dan Romawi dengan raja mereka Qaishar, merupakan dua bangsa yang terkenal (adi daya) di waktu itu. Dua negeri ini merupakan kerajaan terbesar di muka bumi, paling banyak penduduknya dan paling luas wilayahnya. (Fathul Bari, 13/313)] Beliau menjawab: "Siapa lagi dari manusia kalau bukan mereka?" (HR. Al-Bukhari no. 7319)

Maksud hadits tersebut tidaklah dimaksudkan beliau memberikan pengesahan dan penetapan tentang bolehnya hal tersebut, namun justru yang beliau inginkan adalah memberi tahdzir (peringatan) dari mengikuti orang kafir dalam perkara kesesatan dan penyimpangan. (Al-Qaulul Mufid, 1/202, I'anatul Mustafid, 1/224)

Dalam ajaran kaum musyrikin justru keadaannya berbalik, mereka memuliakan yang kiri menghinakan atau menistakan yang kanan, purwadaksina (pradaksina) dan prasawiya (utarayana), yang artinya berputar ke kanan (searah jarum jam) dan berputar ke kiri (berlawanan arah jarum jam), dipahami sebagai peningkatan status atau menuju swahloka-utama (untuk purwadaksina), dan sebagai penurunan status atau menuju bhurloka-nista (untuk prasawiya). Memutar mayat/ wadah/ lembu selalu ke kiri (prasawiya) karena maknanya menurunkan status-nista, dan perpisahan dengan alam bhuwahloka.

Tetapi perputaran abu jenasah yang akan dihanyut ke segara, dan juga perputaran abu sekah, selalu dilakukan ke kanan (purwadaksina) karena maknanya peningkatan status menuju swahloka-utama, yaitu dari status Sang Lina (mayat) menjadi Sang Pitara (ketika Nyekah) dan menjadi dewa hyang (ketika mepaingkup di sanggah pamerajan).

3. Konsep kiwa-tengen atau juga disebut sebagai pangiwa-p atau dalam Bahasa Indonesia Kiri-Kanan, mengambil anatomi tubuh manusia, karena manusia dianggap sebagai sentrum (sentral pemikiran).Ayah sebagai kepala keluarga berkewajiban menghidupi keluarga atau dengan kata lain mencari nafkah. Untuk mencari nafkah ia harus bekerja dengan menggunakan kekuatan badan dan pikirannya atau dengan istilah filsafat hindu, ia harus menggunakan kesaktiannya; itu berarti pihak ayah (laki-laki) disebut sebagai kiwa.

Lebih jauh filsafat rong tiga (kemulan), di mana rong sebelah kanan adalah untuk pradana (Wanita), rong kiri adalah untuk purusa (Laki-laki) dan rong tengah untuk suniaatma. Cara berbusana bagi wanita, ujung wastra dan kampuh selalu menuju ke kanan (dari arah kiri) dan sebaliknya bagi laki-laki.

Menurut pemahaman kaum musyrikin ketika sisi kanan mendominasi, pribadi yang bersangkutan akan menjadi sangat keras dan agresif. Kelebihan tekanan yang mencapai pelipis kiri dan menuju balon ego, menyebabkan balon ego membesar dan menghalangi saluran pusat. Seluruh system tubuh akan kehilangan keseimbangannya. Dibutakan oleh ego, sensitifitas terhadap emosi kita akan berkurang. Keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mendominasi atau mengganggu kehidupan orang lain dengan kepercayaan bahwa tindakan-tindakan itu memang "perlu" dan "masuk akal (logika)" untuk dilakukan. Pada tingkat yang ekstrim, kelakuan sisi kanan ini akan menyebabkan penyakit hati.

Menurut mereka lingkungan yang mutakhir (high tech, high powered, "fast-track") pada kehidupan kota-kota dunia barat mendorong terbentuknya masyarakat yang cenderung bersisi kanan. Sangatlah sulit untuk mempertahankan keseimbangan antara emosi dan tindakan ketika bekerja, lingkungan sekolah dan pekerjaan sangat agresif dan menyebabkan stress. Sangatlah sulit pula untuk mempertahankan sebuah rumah yang damai dimana ketidakseimbangan dan pengaruh-pengaruh negatif dapat diperbaiki dan dimurnikan. Sebaliknya, sebagian besar dari kita kembali bekerja atau bersekolah dengan pengaruh-pengaruh negatif masa lalu yang terakumulatif, yang melekat pada system tubuh kita.(Sumber sastra: lontar-lontar wrhaspati tattwa, ganapati tattwa, dan gong besi)

Masalahnya berbeda ketika kita memanfaatkan jasa atau produk orang kafir demi kemaslahatn kaum Muslimin,seperti menggunakan produk jam dinding konvesional mereka namun setelahnya kita merubahnya. Tentang produk-produk dan jasa yang mengandung kemaslahatan umum, tidak apa-apa jika mempelajari barang-barang yang mereka produksi dan memanfaatkannya. Hal ini tidak termasuk tasyabbuh (menyerupai), tapi termasuk ikut serta dalam produk-produk bermanfaat yang pelakunya tidak dianggap menyerupai mereka.

Adapun ungkapan penanya, "Apakah mashalih mursalah bisa dijadikan dasar dalam hal ini?" Kami katakan bahwa mashalih mursalah tidak pantas dijadikan dalil tersendiri. Bahkan, kami katakan bahwa jika mashalih mursalah itu terbukti sebagai maslahat, maka syariat membenarkan bahwa itu benar dan ia diterima serta termasuk perkara yang disyariatkan.

Namun, jika terbukti bahwa itu batil, maka itu tidak termasuk maslahat- maslahat sampingan, walaupun pelakunya mengklaim demikian. Jika tidak termasuk ini dan tidak juga yang itu, maka dikembalikan kepada asalnya: Jika bukan merupakan ibadah, maka pada dasarnya halal. Dengan demikian jelaslah bahwa akibat-akibat sampingan itu tidak bisa dijadikan sebagai dalil tersendiri. (Fatawa al-Aqidah, hlm. 255-256, Syekh Ibnu Utsaimin)



Sungguh, siapa yang mengambil petunjuk Islam maka ia akan selamat. Sebaliknya, siapa yang meninggalkan dan tidak memperhatikan Islam, maka ia akan celaka dan binasa. Dan tentunya mengambil petunjuk Islam itu haruslah secara keseluruhan, tidak hanya mengambil sebagian lalu sebagian yang lainnya ditinggalkan. Yang demikian ini juga tidak akan menyelamatkan, oleh karena itu ALLAAH menyatakan:

"Masukkanlah kalian ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan) ." (Al-Baqarah: 202)

Islam pun tetap akan berdiri kokoh selamanya hingga akhir zaman, tidak akan runtuh dengan perjalanan waktu, yang demikian ini karena ALLAAH SWT yang memberikan jaminan terhadap penjagaannya yang sejalan dengan penjagaan ALLAAH terhadap kitab suci agama ini (Al Qur'an) sebagaimana :
"Sesungguhnya KAMIlah yang menurunkan Adz Dzikra dan KAMI pula yang akan menjaganya" (Al-Hijr: 9)

Demikian pula ALLAAH memberikan jaminan terhadapnya dengan mendatangkan dan memilih penjaga-penjaga Din-NYA dari kalangan hamba-hamba- NYA yang shalihin yang selalu membela Din NYA,


"Wahai orang-orang yang beriman, siapa yang murtad dari agamanya di antara kalian, maka kelak ALLAAH akan mendatangkan suatu kaum yang DIA cintai dan mereka pun mencintai-NYA. Mereka itu merendahkan diri dan lemah lembut terhadap kaum mukminin dan bersikap keras terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan ALLAAH dan tidak takut celaan si pencela." (Al-Maidah: 54)

Demikian pula Rasul-NYA yang mulia SAW telah mengabarkan dalam sabdaNya:

"Akan terus menerus ada sekelompok dari umatku yang mendzahirkan al haq, tidak bermudharat bagi mereka orang yang menyelisihi mereka hingga datang perkara ALLAAH TABARAKA wa TA'ALA sementara mereka dalam keadaan demikian." (HR. Al-Bukhari no.7459 dan Muslim no. 1920)